Poso Butuh Early Warning System

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber : rmol.co 

KAILIPOST.COM,- POSO- PERLU INTERAKSI Aktif antar komunitas lintas agama dan lintas etnis untuk menjaga perdamaian dan mencegah potensi konflik. Demikian disampaikan Peneliti Senior PPIM UIN Jakarta dan Convey Indonesia, Jajang Jahroni PhD dalam Workshop berjudul “Penanganan Radikalisme dan Strategi Memperkuat Peran Pemuda dalam Pembangunan Perdamaian di Poso” di Hotel Kartika Poso, Selasa (23/1/2018).

“Early warning system perlu dibangun di Poso dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Pemerintah dan aparat tidak memiliki kapasitas cukup untuk mengawasi seluruh wilayah Poso. Dengan keterlibatan aktif masyarakat maka bisa dicegah adanya kelompok luar yang masuk, termasuk penyelundupan narkoba dan kelompok teroris,” kata Jajang.

Wakil Bupati Poso Samsuri mendukung pendapat Jajang. Dia mengatakan Poso saat ini semakin terbuka dengan akses jalan semakin banyak. Infrastruktur ini diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menarik investor lebih banyak ke Poso. Pada saat konflik, beberapa kelompok masyarakat dari luar membawa pemahaman keagamaan baru ke Poso. Masyarakat Poso menerima mereka karena konteks konflik.

“Tetapi pasca konflik menjadi masalah karena banyak orang luar membawa pemahaman radikal. Terorisme juga terjadi di Poso sebagai ekses dari konflik. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengatasi radikalisme dan terorisme,” katanya. **
BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!

Berita terkait