Dedy : Ada 2.100 TKA di IMIP

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber : Detik.Com
KAILIPOST.COM,- MOROWALI- PT INDONESIA Morowali Industrial Park (PT IMIP) mengklarifikasi jumlah tenaga kerja asing (TKA) China yang mereka pekerjakan. Angka 3.000 pekerja WN China menurut mereka baru perkiraan. WN China yang mereka pekerjakan saat ini 2.100 orang. Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator Media Relation PT IMIP Dedy Kurniawan kepada detikcom, (23/4/2018) sebelumnya ketika ada kontroversi jatuhnya Helikopter di lokasi IMIP (20/04/2018). 
Dia mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebut TKA China yang dipekerjakan di PT IMIP saat ini berkisar antara 2.500 hingga 3.000 orang. “Angka 3.000 itu adalah angka perkiraan. Jadi jumlah TKA yang ada di sini dan sudah tercatat dalam RPTKA Kementerian Tenaga Kerja, itu sekitar 2.100 orang,” kata Dedy. Dia menegaskan seluruh TKA China ini bekerja secara legal.
Untuk kepentingan percepatan pembangunan infrastruktur dan tiga pabrik baru serta dua PLTU tersebut, lanjut Dedy, pihaknya memperkirakan rencana kebutuhan TKA akan bertambah kurang lebih 800-an orang. Jika perkiraan ini benar, total jumlah TKA akan mendekati angka 3.000 orang yang semuanya untuk kebutuhan ke sebelas pabrik dan lima PLTU yang ada di dalam kawasan PT IMIP.
Dedy menegaskan kebutuhan tambahan 800 TKA itu masih perkiraaan. “Kami mau melihat apakah TKA yang ada sekarang itu bisa digeser untuk mendukung percepatan pembangunan atau tidak. Kalau memang dia bisa digeser, berarti kita tidak membutuhkan tambahan 800 orang itu,” ujarnya.
Dedy mengatakan, jumlah TKA asal China yang saat ini bekerja di dalam kawasan PT IMIP sebanyak 2.100 orang. Menurut dia semuanya sudah masuk dalam Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
“Sistemnya on end off. Artinya, keberadaan TKA-TKA tersebut hanya sementara. Jika pembangunan infrastruktur pabrik dan PLTU selesai, mereka langsung dipulangkan ke negaranya karena kontraknya juga telah berakhir. Seluruh TKA asal Tiongkok tersebut tersebar di seluruh pabrik ini. Jumlahnya bervariasi, ada yang 100-an orang dalam satu pabrik, ada juga yang mencapai 200-an orang,” katanya.
Saat ini jumlah pabrik yang telah beroperasi di dalam kawasan PT IMIP sebanyak delapan pabrik dan tiga PLTU. Selain memproduksi nikel pig iron, stainless steel, hot rolled coil dan cold rolled coil, di dalam kawasan ini juga berdiri pabrik oksigen (oxcygen plant), pabrik kokas, dan tiga unit PLTU dengan total kapasitas mencapai 1.130 megawatt.
Terkait TKA, lanjut Dedy, PT IMIP sejak dua tahun terakhir sudah melakukan pengurangan secara bertahap. Semisal di PT Sulawesi Mining Investmen (SMI) yang memproduksi nickel pig iron dan stainless steel. Saat ini, jumlah TKA sisa 10 persen dari sekitar 2.000-an tenaga kerja di perusahaan itu.  “Ini artinya, jumlah tenaga kerja Indonesia sudah mencapai 90 persen atau mendominasi dari keseluruhan jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini,” katanya sembari menambahkan bahwa pengurangan tersebut juga akan dilakukan di seluruh pabrik dan PLTU yang beroperasi di dalam kawasan PT IMIP. 
Pengurangan  secara bertahap ini dilakukan karena proses alih teknologi dari TKA ke tenaga kerja Indonesia juga membutuhkan waktu lebih dari setahun. Untuk mendukung alih teknologi tersebut, PT IMIP bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian telah membangun Politeknik Industri Logam Morowali di dalam kawasan.  Mengenai jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja dan tersebar di pabrik-pabrik yang ada di dalam kawasan PT IMIP, saat ini menurut Dedy jumlahnya lebih dari 21 ribu orang. Akhir tahun 2018, jumlah tenaga kerja Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar 25 ribu orang. ***

Berita terkait