Jelang Lebaran, Peminta-minta Meluap di Palu

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter : Firmansyah
Ket foto : Gepeng di sekitar jalan Mawar Palu Timur menjadi pemandangan sehari-hari.foto;kalilipost/firmansyah
FENOMENA
Tahunan ini sepertinya menjadi pemandangan biasa. Acap kali menjelang Idul
Fitri, masih suasana ramadan Palu selalu dibanjiri para peminta-minta. Pihak
pemerintah dan DPRD menyebutnya gelandangan pengemis alias Gepeng. Sepertinya
pemandangan ini lumrah. Padahal, pemandangan ini sangat tidak manusiawi. Belum
ada jurus jitu pemerintah mengurangi hal tersebut.

Anggota
Dekot, Komisi A,  Bey Arifin ketika dimintai
komentarnya
(31/5/2018) di ruanganya menganggap hal itu lumrah dan biasa di bulan ramadan. ‘’Hal ini kan bukan kali ini
saja terjadi, di
tahun-tahun
sebelumnya juga ada. Jadi keberadaan mereka hanya bersifat musiman saja,
’’ ungkapnya tanpa risau.

Menurutnya, Pemkot telah memiliki Perda
yang menangani
gepeng. Tapi ia tidak
menyinggung soal efektifitas pelaksanaan Perda itu. bahkan, ia mengingatkan
agar pelaksanaan Perda
tidak gesekan antara penegak
Perda dengan mereka. ‘’Selama kehadirannya tidak mengganggu
ketertiban maupun keamanan warga, hal tersebut lumrah.
‘’Mereka
juga manusia seperti kita. Hanya saja kita diberi kelebihan rejeki dari Allah.
Selama kehadiran mereka di Palu tidak mengganggu keamanan maupun ketertiban
warga, saya rasa biasa-biasa saja. Nanti setelah bulan suci
ramadan berakhir.
Ditertibkan kembali. Namun kehadiran mereka biasanya hanya terfokus di
bulan ini saja. Selebihnya hanya
sedikit yang nampak,
’’ aku
politisi serta ustad
itu.

Ketika dimintai soal solusi
mengatasi gepeng, ia meminta pemkot hadir
dalam
hal
penanganan sosial. Salah satunya, memberikan pembinaan dan kecakapan mandiri.
Apabila mereka telah mempunyai keahlian melalui pelatihan, dapat diberdayakan
dan akomodir ke berbagai lapangan pekerjaan yang ada di Palu
, sarannya.

Namun jika tidak, dia berharap agar
ditelusuri asal-usulnya, serta dikembalikan ke daerah asalnya. ” Dengan
adanya
Perda tentang Gepeng, saya berharap
pemerintah harus hadir dalam hal ini. Setidaknya memberikan bimbingan skill
bagi mereka, sehingga bisa meninggalkan kebiasaan lama mereka,
’’ pungkasnya.**

Berita terkait