Latopada: Ziarah Kubur Dianjurkan Nabi

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Firmansyah

KETUA Nahdatul Umat (NU) prov Sulteng,
Abdulah Latopada menyikapi terkait program Pemkot dalam memanfaatkan atau
memberdayakan situs budaya kearifan lokal. Dengan memberdayakan beberapa makam budaya
tokoh
Islam di tanah Kaili sebagai
salah satu tempat objek wisata religi, menurutnya sah-sah saja.

‘’Kami
dari NU Sulteng mendukung hal tersebut. Karena Nabi Muham
mad SAW menganjurkan untuk
melakukan ziarah kubur, agar mengingatkan umat dengan kematian. Selain itu juga
bisa memberikan PAD kepada pemerintah, terutama bagi masyarakat sekitarrnya,
’’ jelasnya. Hal itu
diungkakanya kepada sejumlah
media,
Senin malam (11/6/2018) di kediaman Wali Kota.

Menurut Latopada program Pemkot tersebut sangat menginspirasi,
khususnya bagi umat
Islam
di
Kota Palu. Karena secara
tidak langsung pemerintah mengajak masyarakat untuk melakukan ziarah kubur,
dimana hal itu juga dianjurkan oleh agama Islam. Di
beberapa kota besar yang
ada di Indonesia, hal itu sudah menjadi sesuatu moment besar. Karena di
tempat itu bukan hanya
sebagai tempat wisata religi, juga untuk objek wisata. Dimana akan terjadi
transaksi atau adanya geliat ekonomi di dalamnya. Sehingga bisa menambah
pemasukan warga sekitarnya. Sebagai penumbuh kembang ekonomi kerakyatan.

‘’Di zaman
Nabi besar Muham
mad
SAW hal itu pernah dilarang untuk dikerjakan, karena disalahgunakan untuk
melakukan penyembahan terhadap orang yang sudah meninggal. Namun setelah turun
hadits lain, Nabi kemudian menganjurkan untuk melakukan ziarah kubur, agar
umatnya ingat akan kematian,
’’ ungkapnya.

Disoal tentang adanya kontroversi dari mazhab lain, terkait bila
ada indikasi penyalahgunaan tempat tersebut sebagai lokasi praktek yang dilarang
agama Islam, seperti ritual-ritual (
bidah)
sifatnya bertentangan dengan hukum syarii Ahlul Sun
nah Waljamaah, Latopada
menegaskan kembali
soal sunnah
(hadits nabi) dimana sangat dianjurkan untuk melakukan ziarah kubur
.  

‘’Dalam
hal ini kita jangan melihat kepada aspek kontra indikasinya saja, namun hal
tersebut sangat besar manfaatnya daripada mudharatnya bagi masyarakat. Iktibar
atau pesan dari Nabi kita sangat jelas untuk memberi peringatan kepada umatnya
akan adanya kematian setelah kehidupan, serta memberikan peringatan bahwa kita
semua pasti akan ke tempat tersebut,
’’ pungkasnya.**

Berita terkait