IMIP Bantah Isu Senpi

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter/morowali : Bambang Sumantri

ISU TENTANG Senjata api (Senpi) yang masuk lewat
kontainer di lingkungan perusahaan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ramai diperbincangkan
di media sosial, dibantah pihak management. Koordinator Humas dan Public Media
Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan memberikan klarifikasi soal isu yang kadung viral
tersebut.

Berikut isi klarifikasi dari PT IMIP yang disampaikan
via pesan elektronik WhatsApp (WA), Selasa (17/7/2018). ‘’Sebenarnya, kami
sungguh tidak berkeinginan untuk menanggapi informasi hoax semacam ini. Kami
sangat yakin, teman-teman media atau siapa pun yang sudah membaca tulisan itu
akan langsung tahu bahwa ini merupakan informasi sampah. Apa yang menjadi dasar
sehingga kami menganggap hal ini merupakan informasi sampah,’’ ungkapnya.

Pertama; postingan itu; pemilik akun kami yakini
menggunakan nama palsu itu dinyatakan bahwa jumlah karyawan yang bekerja di
kawasan PT IMIP sebanyak 80 ribu orang dan 70 persen di antaranya adalah TKA dari
Tiongkok. Ini jelas informasi ngawur. Jumlah karyawan Indonesia  yang
bekerja di kawasan PT IMIP hingga saat ini sesuai yang kami laporkan ke
Kementerian Tenaga Kerja, Pemkab Morowali dan Pemprov Sulawesi Tengah dan
kantor imigrasi kurang lebih sebanyak 24 ribu orang. Sementara jumlah TKA
kurang lebih sebanyak 2 ribuan orang, informasi ini sudah berkali-kali juga
diberitakan di media cetak dan online.

2. Mengenai senjata, ini merupakan informasi yang
sungguh-sungguh hoax sekaligus menggelikan. Kami sangat meyakini, teman-teman
media pastinya sudah tahu bahwa jangankan satu kontainer, satu pucuk senjata
atau satu butir peluru organik saja sudah bikin geger, apalagi dalam tulisan
itu disebut satu kontainer.

3. Di kawasan PT IMIP, ada ratusan aparat keamanan
gabungan dari kepolisian dan TNI yang bertugas di sini. Jika memang ada temuan
senjata satu kontainer itu, pasti mereka mengetahuinya. Jadi tulisan itu
sungguh sebuah kebohongan yang berusaha disebarkan oleh pihak-pihak tertentu.

4. Orang atau pihak yang membuat tulisan itu juga gagal
membuktikan kebohongannya mengenai temuan senjata satu kontainer itu. Foto
senjata yang dipasang itu diambil dari internet. Kelima; Kebohongan tulisan itu
makin nampak saat si penulis memaksakan diri untuk mengkait-kaitkannya dengan
gerakan 30 September tahun 1965 jilid 2. Pertanyaannya, memangnya mudah membuat
gerakan makar semacam itu di tengah kondisi TNI/Polri dan pemerintah yang kuat
??? Apalagi masyarakat sekarang nggak gampang dibohongi dengan info-info sampah
semacam ini.

6. Di kawasan PT IMIP ini, investasi yang ditanamkan
kurang lebih hampir 100 triliun rupiah. Sungguh Sangat tidak masuk akal di
tengah iklim investasi yang baik, para investor mau melakukan
perbuatan-perbuatan melanggar hukum sebagaimana yang dituduhkan dalam tulisan
itu.

7. Terakhir, kami mempersilahkan pihak-pihak berkompeten
untuk datang melakukan pemeriksaan bahkan kalau perlu seluruh kontainer yang
ada di PT IMIP diperiksa untuk membuktikan tulisan fitnah semacam ini. Demikian
klarifikasi dari pihak IMIP.**

Berita terkait