Kisah Sepatu Zohri

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber : cnn
indonesia/kompas.com

ADA
CERITA
Menarik dari sprinter nasional
Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, yang berhasil mencetak sejarah dengan
meraih medali emas pada nomor 100 meter putra Kejuaraan Dunia Atletik
Junior U-20 2018.


Kisah tersebut datang dari sang kakak kandung, Baiq
Fazilah. Mengetahui kemenangan 
Lalu Muhammad Zohri di
pentas internasional, Baiq Fazilah sontak teringat dengan perjuangan adiknya
menjadi atlet nasional. Untuk itu, Baiq Fazilah pun bersyukur.


“Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri
melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud syukur kepada Allah
SWT,” kata Baiq Fazilah yang dilansir dari Kompas. Lebih lanjut, Baiq
Fazilah mengatakan bahwa adiknya tersebut ialah sosok yang pendiam dan tidak
pernah menuntut apapun.


Dia juga bercerita tentang Zohri yang ketika
latihan tidak memakai alas kaki karena tidak mempunyai sepatu khusus untuk
lari. “Dia (
Lalu
Muhammad Zohri
) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut
ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki, karena tidak
punya,” ungkap Baiq.


Kini, Zohri berpeluang besar menggapai
cita-citanya. Pemuda berusia 18 tahun itu memiliki cita-cita yang mulia yakni
membanggakan dan membuatkan sebuah rumah untuk keluarganya. “Cita-citanya
mau banggakan keluarga dan buatkan rumah,” tutur Baiq Fazilah.


Lalu
Muhammad Zohri
 merupakan anak bungsu dari empat
bersaudara. 
Ketiga orang kakak Zohri masing-masing bernama yakni
Baiq Fazilah (29), Lalu Ma`rib (28), dan Baiq Fujianti (Almh). 
Lalu
Muhammad Zohri
 berhasil membawa nama Indonesia
melambung dengan menjadi juara pertama nomor 100 meter putra pada
kejuaraan dunia tersebut.

Pada kejuaraan yang digelar di Tampere, Finlandia, Rabu
(11/7/2018) itu, Zohri sukses mengalahkan dua pelari unggulan dari Amerika
Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Keberhasilan sprinter 18
tahun asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pun sudah sampai ke telinga
pemerintah Indonesia.**

Berita terkait