Produksi Jagung Sulteng Rp1 T/tahun

  • Whatsapp
banner 728x90

 
Reporter/Ampana: Budi Prihartono

PRODUKSI Jagung di Sulawesi Tengah setiap tahun sudah
mencapai 350 ribu ton atau Rp1 triliun pertahunnya. Hal itu dikatakan Menteri
Pertanian Andi Amran Sulaiman kala panen jagung di Kabupaten Tojo Unauna
(Touna)  24/7/2018 lalu. Mentan
didampingi Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi dan Gubernur beserta rombongan
Forkopimda Sulteng.

‘’Alhamdulillah, kami hadir melakukan panen jagung di
Ampana, Kabupaten Touna. Produksi jagung di Provinsi Sulteng kabupaten ini
adalah salah satu yang paling berkontribusi,” ujar Amran. Menurutnya,
produksi jagung di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 350.000 ton pertahun
dengan nilai ekonomi lebih dari 1 triliun.

‘’Dari Kabupaten Tojo Una-Una ini sendiri (produksi jagung)
bisa mencapia 20.000 ton. Bayangkan berapa besar nilai ekonomisnya untuk
masyarakat,” ucapnya. Diketahui, jagung asal daerah ini bakal di eksport
ke sejumlah negara, misalnya Filipina. “Satu hal yang turut membangakan,
pertanian  Indonesia kian diakui dunia.Kita sekarang jadi pengeksport
jagung, pada hal dulu kita masih import,”tambah Amran.

Data terbaru menujukan, Indonesia saat ini telah mampu
mengekspor sedikitnya 200.000 ton jagung. Untuk akhir tahun ini, ekspor jagung
ditargekan bisa mencapai 500.000 ton.

Sementara Bupati Touna  Mohammad Lahay dalam
sambutannya mengapresiasi tingginya perhatian Amran dan jajarannya terhadap
pertanian di Kabupaten Touna. “Ini merupakan salah satu kebanggaan bagi
masyarakat di Bumi Sivia Patuju.

Dikatakan, berdasarkan proyeksi produksi jagung didaerah ini
hingga akhir tahun 2018, dengan hasil PATB diperkirakan mencapai 200.000 ton.
“Kami telah banyak memfasilitasi bantuan kepada petani jagung, baik benih
unggul, pupuk, dan Alsinta. Diketahui, luasan pertanaman jagung didaerah ini
untuk tahun 2017 mencapai 11. 341 hektar. 

Namun dengan adanya program perluasan areal tanaman baru
atau PATB pada tahun 2018 ini, diharapkan dapat meningkatkan luasan pertanaman
jagung sebesar 20.000 hektar,” tambah bupati. Olehnya kami, atas nama
masyarakat sangat berharap kepada bapak Mentan dapat memfasilitasi bantuan
berupa bangunan pengairan irigasi perpipaan, irigasi perpompaan hidram, dan
embung.

Diharapkan juga, bantuan berupa Alsintan pra panen, dan
traktor roda empat karena pertanaman jagung sebahagian besar pertanaman jagung
tidak melakukan olah tanah, khususnya dibawah tegakan pohon kelapa yang luas
potensinya sebesar 28.966 hektar. “Dengan begitu, ekspor jagung semakin
meningkst lagi,” harap Muhammad Lahay.**

Berita terkait