Ratusan Hektar Gagal Panen, Donggi Senoro Didemo

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter Luwuk: Imam Muslik

FORUM PEMUDA Toili Bersatu (FPTB) bersama sejumlah petani
dari tujuh gabungan kelompok tani (Gapoktan) kembali melakukan aksi damai
(protes) di jalan umum Desa Tirta Jaya Kecamatan Toili, Sabtu (28/7/2018). Aksi
dimulai pukul 08.00 Wita. Aksi memerotes aktivitas PT Pertamina EP di CPP
Donggi – Matindok Field Asset 4 di Desa Dongin Kecamatan Toili Barat.

Aksi diduga karena aktivitas perusahaan plat merah itu
menghambat aliran air ke ratusan hektar sawah petani Desa Tohitisari. Sehingga
membuat tiga musim panen terakhir petani merugi. ‘’Bayangkan saja, ada tujuh Gapoktan
yang menjadi korban, dalam satu Gapoktan terdapat 25 kelompok tani, kasihan
petani kita kalau ini berjalan terus,” tutur Ketua FPTB Samsul Arif saat
diwawancarai.

Lanjutnya, tidak hanya itu saja, selama adanya perusahaan
migas di wilayah yang dikenal lumbung padi Sulteng itu, petani mengaku belum
pernah mendapatkan perhatian perusahaan tersebut melalui program pemberdayaan
maupun CSR Pertamina EP. ‘’Ini yang kita akan perjuangkan, dalam aksi kita ini
terdapat sembilan tuntutan yang beberapa di dalamnya memperjuangkan nasib
petani kita,” tambahnya lagi.

Untuk itu, setelah aksi ini, FPTB akan melayangkan surat undangan
kepada pihak Pertamina EP dan unsur Muspika Dataran Toili pada Senin (30/7/2018)
di ruang pertemuan Kantor Camat Toili untuk membahas masalah tersebut.

Massa aksi melakukan pemalangan jalan dengan menghentikan empat
unit mobil tangki milik PT Ramai Jaya Abadi (RJA) yang memuat limbah CPP Donggi
Kondensat. Dan kumpulan petani yang melakukan aksi dan membentangkan sepanduk
yang bertuliskan “PT Pertamina Perusak Lahan Petani Toili”.

Dengan berbagai pertimbangan sehingga massa aksi bersepakat
untuk melakukan pertemuan Senin (30/7/2018) hari ini. Sehingga aksi pun
berakhir pada pukul 11.00 Wita dan 4 unit mobil tangki pemuat kondensat
melanjutkan perjalanannya.**

Berita terkait