Target Entaskan 5 Petani Miskin Per Tahun

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter:
Ikhsan Madjido
KINERJA Penyuluh pertanian
yang prima dapat meningkatkan kompeteni petani menjadi lebih baik, tetapi
sebaliknya bila kinerja penyuluh pertanian buruk, kompetensi petani pun menjadi
tidak jelas. Sebab kondisi petani sebagai pelaku utama usaha tani yang saat ini
masih terbelenggu kemiskinan, menunjukkan penyuluhan pertanian masih perlu
terus meningkatkan perannya dalam rangka membantu pelaku utama/pelaku usaha
memecahkan masalah mereka sendiri, terutama dalam aspek usaha tani secara
menyeluruh.
Demikian
pemaparan Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan
dan Hortikultura Provinsi Sulteng, Ir Trie Iriany Lamakampali, dihadapan
peserta Workshop Kinerja dan Inovasi Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota se
Sulawesi Tengah di aula Dinas Tanaman Pangan dan Horkultura, Senin (23/7/2018).
“Hal tersebut menuntut penyuluh pertanian memperbaiki kinerja
dan inovasi untuk dapat membimbing petani sebagai mitranya, karena penyuluh
sebagai ujung tombak dalam penggerak pembangunan pertanian. Dan ditargetkan
setiap penyuluh pertanian di wilayah kerjanya dapat mengentaskan 5 petani
miskin setiap tahunnya,” katanya.
Di samping itu, penyuluh juga dituntut agar mampu
menggerakkan masyarakat, dan memberdayakan petani dan kelompok tani serta
mendampingi untuk menemukan masalah, mengambil keputusan dan menghitung
besarnya resiko. “Salah satu upaya untuk meningkatkan SDM pertanian, terutama
petani adalah melalui kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pertanian,”
ujarnya.
Sehingga dalam melaksanakan program kegiatan di lapangan,
yaitu mencapai swasembada pangan dan mensukseskan program Upsus Pajala Bawang
dan Cabe, serta komoditas strategi lainnya dapat dilaksanakan dengan baik.

“Workshop ini perlu dilaksanakan untuk menentukan kinerja
penyuluh. Karena kinerja didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang
diuraikan secara komprehensif pada tugas pokok dan peranan penyuluh,” kata Trie
Iriany Lamakampali.
Sementara
itu, sebelumnya, ketua panitia workshop, Nasruddin melaporkan bahwa workshop
yang diikuti 75 tenaga penyuluh dari seluruh kab/kota se Sulteng dan
dilaksanakan sehari penuh ini dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas penyuluh
secara terencana dan berkelanjutan karena masih terbatasnya kompetensi yang
dimiliki.
“Tujuan
pelaksanaan workshop adalah meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, serta meningkatkan kinerja penyuluh
pertanian dan menyusun peta kompetensi penyuluh pertanian di Sulteng,” ujarnya.
Narasumber workshop antara lain dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,
akademisi dan komisi penyuluhan.**

Berita terkait