Bupati: Saya Tak Akan Kompromi Lagi

  • Whatsapp
banner 728x90

BUPATI
PARIGI
Moutong Samsurizal Tombolotutu dipastikan akan melakukan seleksi yang
ketat terhadap pengisian atau pergantian pejabat pada pelantikan jabatan
pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Parigi Moutong. Tahapan itu rencananya akan dilakukan sebelum dirinya
bersama pasangannya Badrun Nggai dilantik kembali sebagai Bupati dan Wakil
Bupati Parigi Moutong terpilih 10 Oktober 2018 mendatang.   
Samsurizal
dengan tegas mengatakan tidak akan melakukan kompromi terhadap OPD yang
kinerjanya tidak mencapai target. Bahkan, jika target itu tak bisa dicapai akan
berisiko pada jabatan. “Saya tidak akan kompromi lagi, semua OPD harus ada
target dan risikonya jabatan,” tulis Bupati Samsurizal di salah satu WhatsApp
grup Pemkab belum lama ini.    
Pernyataan
itu, ia sampaikan menanggapi masih ditemukannya kasus kematian ibu melahirkan
di wilayah Utara Parmout. “Target Dinkes harus mampu menurunkan angka kematian
ibu dan anak. Ini target, bila tidak mampu maka pejabat di jajaran Dinkes harus
dievaluasi. Demikian juga OPD lainnya, semua harus ada target masing,” tegasnya.
Alumnus
Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Tahun 1983 itu sempat
menyindir pejabat eselon yang terkesan tak mempedulikan lagi atasan dalam
melaksanakan kegiatan di OPD. Padalah katanya, di setiap level Pemerintah
Kabupaten ada yang memimpin dan bertanggungjawab terhadap sebuah kegiatan,
tetapi fakta yang terjadi ada yang mencoba melakukan by pass atau
potong kompas “Kabupaten ada yang memimpin dan ada yang bertanggungjawab, jadi
kalau ada kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD agar dilapor dulu kepada Pimpinan
yang ada. Semua ini merupakan kegiatan yang dipertanggungjawabkan oleh Pimpinan
Daerah dan bagian dari penilaian kinerja,”ungkapnya
Ke
depan, Samsurizal mengaku akan menerapkan pemberian penghargaan kepada setiap
individu berdasarkan hasil kinerja. Sebab menurutnya, pendidikan, kenaikan
golongan dan kenaikan eselon bukan jatah, tetapi merupakan penghargaan dari
hasil kerja yang dibebankan pada setiap individu masing-masing dan tim tersebut
“Ini akan saya terapkan,”tandas pejabat yang pernah mengikuti pendikan militer
Air Borne West Point di Amerika-USA itu.**

Berita terkait