Parmout Target 135 Ribu Anak Diimunisasi MR

  • Whatsapp
banner 728x90

Gubernur Longki Djanggola
menyaksikan imunisasi Mealses Rubella (MR) kepada tiga orang siswa oleh petugas medis, saat peringatan Hari
Keluarga Nasional (Hargnas) tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Hari Remaja Internasional
XVIII Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, di halaman Kantor Bupati Parigi
Moutong, Minggu (12/8). (FOTO: HUMAS PEMDA)


Sumber: Humas Parmout
DINAS Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong menargetkan 135.638
anak mulai usia 9 bulan hingga 15 Tahun mendapatkan imunisasi
Mealses Rubella (MR). Imunisasi MR di Kabupaten Parigi Moutong telah
dilaksanakan serentak sejak tanggal 1 Agustus 2018 muali dari Sekolah SD,
MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, dr Revi
Tilaar mengatakan, para orang tua tidak perlu khawatir dengan imunisasi MR.
Menurutnya, berita di media sosial yang menyebutkan bahwa imunisasi MR akan
menimbulkan dampak kurang baik atau sakit permanen bagi anak adalah berita
hoax.

‘’Itu berita hoax,” Kata Revi saat dikonfirmasi,
disela-sela peringatan Hari Keluarga Nasional (Hargnas) tingkat Provinsi
Sulawesi Tengah, Hari Remaja Internasional XVIII Tingkat Provinsi Sulawesi
Tengah, di halaman Kantor Bupati Parigi Moutong, Minggu (12/8).

Menurut dr Revi, sepanjang kondisi tubuh anak dalam keadaan
sehat, orang tua tidak perlu khawatir anaknya
diimunisasi Mealses Rubella. “Yang penting anak tersebut sehat, tidak
batuk, pilek, panas, deman atau sakit yang lain, silakan diimunisasi MR,” jelasnya.

Revi mengatakan, Informasi yang beredar di masyarakat bahwa
salah satu pasien di RSUD Raja Tombolotutu mengalami sakit setelah diimunisasi
MR sama sekali tidak benar. “Anak itu sebelumnya sudah sakit, jadi bukan karena
diimunisasi MR. Saaat ini kondisi anak itu sudah membaik,”ungkapnya.

Revi menjelaskan, imunisasi MR diberikan kepada
anak-anak dengan tujuan mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan
rubella. Yang lebih berbahaya kata Revi, virus ini  terjangkit ke anak,
maka ketika dia dewasa kelak hamil, virus akan terus terbawa hingga ke janinnya
dan ketika lahir anak tersebut bisa menyebabkan kelainan otak, kelainan di
bagian penglihatan mengakibatkan anak bisa buta, kelainan di pendengaran anak
menjadi tuli dan kelainan gagal jantung.

“Olehnya saya tetap menghimbau kepada para tua yang memiliki
anak usia 9 bulan sampai 15 tahun agar mau mengizinkan anaknya untuk
diimunisasi MR ini,” harapnya. Imunisasi MR bulan september 2018 akan
dilaksanakan di seluruh Posyandu, Polindes, Pustu, dan Pos imunisasi lainnya
dengan sasaran bayi usia 9 bulan sampai dengan anak usia 6 tahun. **

Berita terkait