Penyemprotan Desinfeksi dan Desinseksi di Lokasi Balaroa dan Petobo yang Terdampak Likuifaksi

  • Whatsapp
banner 728x90
Penyemprotan dengan metode water bombing. Tidak berbahaya bagi masyarakat (Foto: Ilustrasi)
PALU (Kaili Post) – penyemprotan desinfeksi dan desinseksi untuk pencegahan penyebaran penyakit direncanakan akan dilakukan besok pagi, Selasa 16 Oktober 2018. Penyemprotan akan dilakukan di Balaroa dan Petobo karena masih banyak korban yang tertimbun akibat likuifaksi atau pergeseran tanah. Release Humas Pemprov Sulteng mengatakan melaporkan, Senin (15/10/2018).

Penyemprotan menggunakan helikopter dengan metode water bombing pada titik tengah lokasi terdampak likuifaksi.

Dijelaskan efek cairan disinfeksi dan disinseksi tdk
berbahaya bagi manusia,  cairan tersebut untuk kuman dan bakteri serta vektor penyakit
diare, kolera, malaria dan demam berdarah seperti nyamuk lalat, dan kecoa.

“Tidak berbahaya bagi masyarakat yang posisi berada dalam
rumah dan dalam tenda pengungsian pada saat penyemprotan disinfeksi dan
desinseksi, cukup memakai masker penutup hidung dan mulut,” jelas humas Pemprov
Sulteng.

Namun dihimbau untuk masyarakat yang berada di luar rumah
dan tenda pengungsian sekitar Balaroa dan Petobo yangg menyaksikan untuk beradadi
 radius 200 M dari titik water
boming.  Dan waktu 6 jam setelah
penyemprotan efek dari cairan disinfeksi aman dan bersih bagi masyarakat. 

Lokasi Terdampak Likuifaksi di Petobo Disemprot Cairan
Disinfektan (Foto:IST)
Sementara pada  Senin ini
15 Oktober 
Tim gabungan dari Kemkes RI, Kesehatan TNI AD dan Dinkes Provinsi Sulawesi Tengah akan melakukan penyemprotan dan pengasapan cairan disinfeksi dan desinseksi
di wilayah pinggiran seputaran Petobo dan Balaroa yang terdampak.**

Berita terkait