Gempa Pasigala Gangu Investasi

  • Whatsapp
banner 728x90
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulteng, Ir Shandra Tobondo

Reporter:
Ikhsan madjido
MUSIBAH Gempa bumi yang menimbulkan tsunami dan likuifaksi
di Kota Palu, Sigi dan Donggala mempengaruhi iklim investasi di Sulawesi Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tengah, Ir Shandra Tobondo mengakui
jika iklim investasi di Sulteng pasca gempa sedikit mengalami gangguan.

Meskipun tidak merinci secara pasti sektor mana
saja yang mengalami keterpurukan, namun intinya mempengaruhi investasi di
daerah ini. Sungguhpun demikian pihaknya terus berupaya agar investor mau
kembali menanamkan modalnya dan berinvestasi di Sulteng.

Walaupun mengalami gangguan akibat bencana namun
pihaknya optimis bahwa ekonomi Sulteng akan segera pulih kembali. Hal ini
mengingat kawasan Sulawesi khususnya Sulteng merupakan pertumbuhan tertinggi
yang disumbang dari berbagai komoditas. Selain itu wilayah Sulteng adalah
kawasan yang menikmati pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia berkat
hortikultura seperti kakao, kopi, termasuk nikel dan smelter di wilayah
Kabupaten Morowali  yang bernilai
investasi puluhan trilyun rupiah.

Sehingga menurutnya prospek jangka menengah dan
jangka panjang untuk investasi di Sulteng masih sangat positif.
DPM-PTSP Provinsi Sulawesi Tengah adalah
sebagai penghubung utama  antara dunia usaha dan
pemerintah, DPM-PTSP Provinsi Sulteng diberi mandat  untuk
mendorong investasi langsung, baik dari dalam negeri maupun luar  negeri,
melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif.

Sasaran lembaga promosi investasi ini tidak hanya
untuk meningkatkan jumlah investasi yang lebih besar dari dalam maupun luar
Negeri, namun juga untuk mendapatkan investasi bermutu yang dapat memperbaiki
kesenjangan sosial dan mengurangi  pengangguran. Lembaga ini tidak semata
bertindak sebagai advokat yang proaktif di bidang investasi, namun juga
sebagai  fasilitator antara pemerintah dan investor.**

Berita terkait