Mamasa telah diguncang 67 Kali Gempa

  • Whatsapp
banner 728x90
Ilustrasi gempa

PUSAT Gempa Regional IV Makassar Sulawesi Selatan mencatat, sudah 67 kali
gempa melanda wilayah Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat sejak Sabtu
(3/6) hingga Selasa ini.

“Jadi, gempa di Mamasa sudah teramati sejak Sabtu (3/11) dan hingga Selasa
ini sudah terjadi 67 kali gempa,” kata Staf Pusat gempa Regional IV
Makassar Indah Kurniawati, yang dihubungi dari Mamuju, Selasa sore.

Sebelumnya disebutkan, lanjut dia, terdapat 10 gempa yang berpusat di wilayah
Kabupaten Mamasa, Sulbar yang juga dirasakan di sejumlah kabupaten lainnya di
Sulbar dan Sulawesi Selatan.

“Gempa-gempa ini terjadi di Kabupaten Mamasa, termasuk yang terjadi pada
Selasa dinihari dengan kekuatan 5,5 magnitudo, juga dirasakan masyarakat di
wilayah Sulsel, yakni di Kabupaten Tana Toraja dan Palopo. Getaran gempa itu
juga terasa di wilayah Sulbar lainnya, yakni di Kabupaten Majene, Polewali
Mandar dan Mamuju,” terang Indah Kurniawati.

Sebelumnya, Prakirawan BMKG Majene Arman mengatakan, pada Selasa sudah tiga
kali terjadi gempa susulan di Kabupaten Mamasa.

Pascagempa berkekuatan 5,5 magnitudo pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.35
WITA, disusul gempa pada pukul 11.18 WITA berkekuatan 4,6 magnitudo dengan
pusat gempa berada di darat enam kilometer Tenggara Mamasa.

“Gempa terbaru hari ini, yakni pada pukul 12.51 WITA dengan kekuatan 3,3
magnitudo di arah 22 kilometer Tenggara Mamasa dengan kedalaman 10
kilometer,” ujar Arman.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan serta
tidak percaya dengan adanya informasi yang menyebutkan bahwa gempa di Mamasa
sama dengan gempa Palu Sulawesi Tengah dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Kami mengimbau masyarakat agar tenang namun tetap meningkatkan kewaspadaan
sebab kita tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa susulan,” ujar
Arman.   

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mamasa
Asri Thomas mengatakan, gempa yang terjadi pada Selasa dinihari dengan kekuatan
5,5 magnitudo itu, menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami retak.

“Memang, ada rumah-rumah warga yang retak tetapi tidak terlalu parah.
Hanya saja, masyarakat sangat panik sebab guncangan gempa yang terjadi pada
Selasa dinihari itu sangat keras,” kata Asri Thomas.

Walaupun tidak menimbulkan kerusakan signifikan pada sejumlah bangunan, namun
aktivitas perkantoran mapun belajar mengajar di sejumlah sekolah di Kabupaten
Mamasa terganggu.

“Tentu terganggu karena masyarakat panik dan sebagian besar mengungsi. Pemerintah
kabupaten sendiri sudah mengumumkan bahwa aktivitas belajar mengajar di sekolah
hari ini diliburkan. Kami berharap, tidak ada lagi gempa susulan sehingga
masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa,” tutur Asri Thomas.*** 


Sumber: antaranews sulteng

Berita terkait