RSA Nusa Waluya II Layani Korban Gempa

  • Whatsapp
banner 728x90

RSA Nusa Waluya II Bersandar di Pelabuhan Pantoloan untuk Layani Korban Gempa Pasigala
Reporter: Ikhsan madjido
SEJAK  Jum’at (16/11/2018) doctorShare menempatkan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II di dermaga Pantoloan Palu. RSA Nusa Waluya II menyediakan layanan kesehatan untuk masyarakat terdampak bencana di Palu, Sigi dan Donggala.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan RSA Nusa Waluya II yaitu rehabilitasi kesehatan pasca-bencana seperti pengobatan umum, operasi minor, dan operasi mayor. Selain itu, penanganan trauma psikis pasca-bencana serta penyuluhan kesehatan juga menjadi fokus doctorSHARE dalam melayani masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Dengan anggota tim berjumlah 34 dokter dan perawat kegiatan kali ini bertajuk “Floating Hospital Barge Nusa Waluya II untuk Palu”.

Selama pelayanan sampai dengan kemarin (Minggu, 18/11/2018) tim telah melayani 167 pasien pengobatan umum, 8 pasien bedah mayor dan 16 pasien bedah minor. Sebagian besar pasien pengobatan umum berasal dari sekitar Pantoloan, Tawaili dan Wani. Untuk bedah mayor, cesar masih menjadi kasus terbanyak.


RSA Nusa Waluya II Bersandar di Pelabuhan Pantoloan untuk Layani Korban Gempa Pasigala

Salah satu tim trauma psikis, Ita Sugiato mengatakan RSA yang pertama kali di dunia ini dilengkapi dengan dokter ahli dan ruang rawat inap, kamar bedah  serta klinik layaknya rumah sakit.


“Rumah sakit apung dibangun untuk kebutuhan masyarakat di wilayah kepulauan, khususnya daerah terpencil. Termasuk di daerah bencana. Kami juga baru pulang dari Lombok,” ujar Ita Sugiato.
Sementara Kapten Kapal Rumah Sakit Nusa Waluya II, Taufik Hidayat mengaku bersyukur dapat melayani masyarakat.

“Bisa berinteraksi dengan masyarakat dan berbagi merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami,” kata Taufik, yang baru delapan bulan menakhodai kapal iniDirencanakan RSA ini akan melayani masyarakat korban bencana Pasigala sampai Desember 2018.**

Berita terkait