![]() |
Shelter Kaombona salah satu shelter yang membutuhkan bantuan pemerintah |
Reporter: Firmansyah
SUDAH CUKUP Bosan dan
jenuh untuk mengharapkan bantuan dari pemerintah. Itulah beberapa bait kalimat
yang terungkap mewakili 230 jiwa warga Kelurahan Talise yang bermukin di taman
kota Kaombona.
‘’Kami masih bisa makan tanpa berharap dari
pemerintah. Terutama dari pihak kelurahan. Satu pertanyaan untuk pemerintah,
lurah maupun RW, dimana kalian saat kami sangat
membutuhkan perhatian? Itu salah satu yang membuat kami sangat kecewa
sekali, " ungkap koordinator shelter Kaombona, Zualmin, Kamis
(22/11/2018).
Menurutnya, dari hari pertama bencana, hingga saat
ini, pemerintah kelurahan belum pernah datang melihat kondisi mereka di
pengungsian. " Lurah hanya menginstrusikan warga yang di seputaran penggaraman
Talise, yang telah kehilangan rumah sekitar 21 unit untuk bermukim di lapangan
Golf. Sementara yang tidur di lokasi lain, tidak akan mendapatkan bantuan dan
Huntara. Bagaimana dengan kami yang rumahnya rusak berat dan tidak layak untuk
dihuni lagi, " pungkas Zualmin.
Bantuan logistik maupun tenda yang datang ke
shelter mereka, beber Zualmin diberikan oleh relawan yang berasal dari luar
negeria maupun daerah, seperti Perancis, Singapura, Australia dan Korea. Dari
Indonesia sendiri, seperti relawan ACT, Jakarta, Surabaya, Bali, Sulbar, Sulsel
dan Kaltim. Melalui TNI. " Bantuan dari pemerintah, hanya dua kali saja
datang. Yaitu dari Dinas Pariwisata, " akunya.
Pengungsi yang bermukim di lokasi hutan kota
Kaombona menurut Zualmin, berasal dari jalan Komodo, Tombolotutu, Untuk saat ini, tambah Zualmin, shelter
Kaombona mengadakan dapur umum bagi para penggungsi.
Hal senada juga diungkapkan oleh warga pengungsi
lainya, I Made, diutarakanya bahwa hingga saat ini belum ada uluran tangan dari
pemerintah terkait bantuan logistik kepada mereka. Bantuan terbanyak diberikan
oleh relawan asing maupun Nasional.
Terkait kebutuhan hidup lainya, I Made mengatakan
tidak mengalami kendala. Seperti makan dan air bersih serta air konsumsi.
Terkadang mobil suply air minum datang ke shelter Kaombona. " Kami sendiri
mengadakan dapur umum, bahan logistiknya berasal dari relawan, "
ungkapnya.**
0 komentar:
Post a Comment