Buru DPO MIT, Ratusan Pasukan TNI-Polri Tiba di Poso

  • Whatsapp
Ratusan Personil gabungan TNI dan Polri kembali diterjunkan di wilayah Kabupaten Poso, Sulteng dalam operasi penuntasan sisa kelompok DPO MIT.

Reporter/Poso: Ishaq
Hakim

RATUSAN Personil gabungan TNI dan Polri kembali
diterjunkan di wilayah Kabupaten Poso, Sulteng dalam operasi penuntasan sisa
kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kelompok pimpinan Ali Kalora itu kini masih
menjadi incaran penting aparat keamaan yang saat ini masih bersembunyi dan
bergerilya di hutan-hutan pegunungan Poso Pesisir hingga wilayah Napu,
Kabupaten Poso dan bersembunyi di pegunungan Parigi Moutong (Parimo).

Pasukan gabungan tersebut dipastikan akan
dilibatkan dalam operasi Aman Tinombala 2019.

Dari pantauan sejumlah jurnalis di Poso, ratusan
pasukan itu terdiri Kostrad, Kopasus dan Brimob dengan persenjataan lengkap
saat mendarat di Poso.

Pasukan tersebut tiba pada Kamis 10 Januari 2019
di Bandara Kasiguncu Poso dengan menggunakan dua pesawat CN 295 milik TNI AU
A-2902 dan pesawat milik Polri P-4501.

Sehari sebelumnya pada Rabu 9 Januari 2019,
anggota intel gabungan dari satuan Kostrad dan Kopasus juga tiba di wilayah
Poso. Mereka merupakan bagian dalam operasi perburuan kelompok Ali Kalora.

Untuk diketahui, pasca terjadinya aksi baku tembak
di wilayah Kecamatan Sausu, Kabupaten Parimo pada 31 Desember 2018 yang melukai
dua anggota Polri operasi perburuan kelompok DPO Ali Kalora terus
dilakukan. 
Peristiwa di Kecamatan Sausu itu diawali terjadi
adanya peristiwa mutilasi terhadap seorang warga setempat. Polri menduga pelaku
mutilasi adalah kelompok yang selama ini diburu aparat.

Sementara Polda Sulteng belum lama ini telah
merilis daftar baru kelompok Ali Kalora. Dalam rilisnya yang dipimpin Kabid
Humas Polda Sulteng, AKBP Herry Murwono polri menyebut dari sepuluh anggota MIT
yang ada, kini sudah bertambah menjadi 14 orang di bawah pimpinan Ali Kalora.

Namun meskipun operasi itu terus berlanjut,
situasi di Poso dan sekitarnya tetap dalam keadaan aman dan kondusif tanpa ada
gangguan. Warga pun sepenuhnya menyerahkan penuntasan kelompok Ali Kalora
kepihak yang bertanggung jawab.**

Berita terkait