Muslimah NU Tinjau IMIP, Buktikan Isu Serbuan TKA

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter/Morowali: Bambang Sumantri


   MUSLIMAH
Nahdlatul Ulama melakukan
kunjungan kerja ke kawasan industri IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (28-29 Januari 2019) itu terkait
dengan maraknya isu serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) di media sosial.
   Salah satu anggota
dewan pakar Muslimah NU, Dr Nurjannah Abna mengatakan bahwa keberadaan kawasan
industri IMIP mempunyai dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat
yang ada di Morowali secara khusus, dan Indonesia secara umum. Dikatakannya,
setelah melihat aktivitas karyawan yang bekerja di kawasan industri ini,
serapan tenaga kerja di kawasan itu sangat besar.
   “Selama dua hari
kami berkeliling kawasan, mulai dari kawasan pabrik, pelabuhan Jetty, dan
central kitchen, kami memang melihat ada pekerja yang berasal dari Tiongkok,
tapi jumlahnya tak sebanding dengan karyawan Indonesia yang jauh lebih banyak,
kalau dikatakan seperti yang viral di salah satu sosial media (Facebook), bahwa
ada ratusan ribu bahkan jutaan TKA Cina ada Morowali, itu hanya Hoax,”
kata mantan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu.
  
   Dr Nurjannah Abna
mengatakan, pihak IMIP juga telah memberikan data tentang jumlah karyawan lokal
(Indonesia) yang saat ini bekerja di kawasannya sebanyak kurang lebih 32 ribu
orang. Sementara jumlah TKA asal Tiongkok hanya sekitar 9 persen dari jumlah
total karyawan Indonesia. 
   “Dari penjelasan
pihak IMIP, mereka (TKA) nantinya akan kembali ke negaranya setelah transfer
teknologi kepada karyawan Indonesia selesai, artinya, ini merupakan hal yang
positif bagi kita semua karena skill tenaga kerja kita semakin bertambah,”
kata Dr Nurjannah Abna.
  
   Ia juga mengatakan,
peluang kerja semakin terbuka lebar dengan keberadaan Politeknik Industri Logam
Morowali yang didirikan oleh Kementerian Perindustrian RI. Alasannya, para
generasi itu mendapat prioritas untuk bergabung di kawasan industri IMIP
setelah mereka menyelesaikan studi mereka. “Tapi, seleksi masuk di
Politeknik Industri Logam Morowali, juga harus dilakukan di daerah-daerah,
supaya memberikan peluang yang sama bagi anak-anak kita yang ada di daerah
seperti Kalimantan dan Papua,” ujarnya.
   Selain melakukan kunjungan
ke kawasan industri IMIP, para Kartini itu juga mengikuti kuliah umum yang
digelar di Politeknik Industri Logam Morowali.**

Berita terkait