Peran Orang Tua Penting Cegah Narkoba

  • Whatsapp
banner 728x90
BNNK Tojo Una-Una memberikan pemahaman akan bahaya penyalahgunaan Narkoba kepada masyarakat Desa Sabo, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Touna, Rabu (16/5/18)

Reporter/Touna:
Yahya Lahamu

BADAN Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tojo Una-Una
(Touna) memberikan pemahaman akan bahaya penyalahgunaan Narkoba kepada
masyarakat Desa Sabo, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Touna, Rabu (16/5/18) di
kantor Desa setempat sekitar pukul 20.00 Wita.

Diseminasi Informasi P4GN melalui Sosialisasi ini
terlaksana atas Advokasi serta kerja sama yang baik antara BNNK Touna dan Desa
Sabo, dan sebagai bentuk kepedulian serta output dari giat Advokasi yang
dilaksanakan oleh BNNK Touna.

Materi sosialisasi akan bahaya penyalahgunaan
Narkoba yang diberikan langsung Kepala BNNK Touna AKBP Djohansah Rahman, S.Pd
diikuti oleh 70 peserta terdiri dari pelajar, pemuda/remaja serta orang
tua/masyarakat Desa Sabo.

Kepala BNNK Touna AKBP Djohansah Rahman, S.Pd
mengatakan, bahaya Narkoba perlu pencegahan sejak dini. Pengguna Narkoba dari
data yang ada sebagian besar adalah usia produktif, maka itulah perlunya
sosialisasi sejak dini terhadap generasi muda baik secara formal maupun
informal.

“Narkoba tidak hanya berpengaruh pada fisik saja
tetapi bisa mengganggu mental atau jiwa pecandu narkoba,” kata AKBP Djohansah
Rahman.

Lanjutnya, Narkoba akan merusak masa depan dan
cita-cita mereka bahkan masa depan bangsa ini akan hancur jika tidak dicegah
sedini mungkin.

“Mafia Narkoba sudah merajalela bahkan dengan
berbagai cara menyelundupkan barang haram ini hingga bisa terdistibusi di Tana
Air Indonesia tercinta ini. Jika hal ini tidak dicegah sedini mungkin generasi
harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran
dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja,” ujarnya.

Menurutnya, pencegahan dini sangat dibutuhkan
kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat. Orang tua sangat berperan
penting karena pendidikan awal berasal dari dalam rumah. Orang tua mengarahkan
dan membimbing anak-anaknya agar terbentuk karakter yang kritis dan
cerdas. 

“Pemberian kebebasan yang bertanggungjawab
sangat penting khususnya anak yang memasuki masa remaja. Belajar tentang
kemandirian dan kejujuran sangat perlu untuk mendasari kehidupan ke
depannya,” tuturnya.

Masa remaja, kata Djohansah, adalah masa pencarian
jati diri seseorang, pada masa ini anak memiliki emosi yang tidak stabil, rasa
ingin tahu tinggi, ingin terlihat “wow” oleh orang lain, pengambilan keputusan
belum matang dan masih mudah untuk dipengaruhi oleh lingkungan.

“Apalagi pergaulan anak remaja yang tidak
terkontrol dengan maraknya peredaran minuman keras dan lem fox dapat
menjerumuskan anak remaja kita ke hal-hal tersebut,” terangnya.

Olehnya, Djohansah menghimbau kepada orang tua
untuk selalu menjaga komunikasi dengan anak atau anggota keluarga.

“Komunikasi di sini untuk menunjukkan bahwa
orang tua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak membiarkan anak untuk
bertindak semuanya sendiri,” tukasnya.**

Berita terkait