Universitas Alkhairaat Palu Hasilkan 62 Dokter

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber:
Antaranews.com

FAKULTAS
Kedokteran Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu telah menghasilkan 62 dokter dan
332 Sarjana Kedokteran, sejak fakultas itu diresmikan sembilan tahun lalu.

“Hingga kini kami terus memperbaiki diri, walaupun sempat diisukan
ditutup,” kata Dekan FK Unisa Palu, dr. Andi Mukramin Amran di Palu,
Senin.

FK Kedokteran Unisa, Sabtu (29/12), tambahnya kembali menggelar prosesi
pengambilan janji Sarjana Kedokteran ke-XX dan sumpah profesi kedokteran ke-IX,
untuk delapan orang dokter dan lima orang sarjana kedokteran.

“Alhamdulillah, kita telah mengantongi akreditasi B dari dua program studi
(Prodi) yakni Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kedokteran,”
ungkapnya.

Kerja keras seluruh civitas akademika FK Unisa Palu tidak lepas dari dukungan
semua warga Alkhairaat atau Abnaulkhairaat, untuk terus menghasilkan lulusan
dan sumber daya manusia yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara.

Menurutnya selama mereka mengikuti proses pendidikan dan praktek di sejumlah
rumah sakit, hingga hari ini belum ada satupun keluhan yang diterima pihak
fakultas maupun pihak rektorat terkait kualitas pelayanan mereka.

Mukramin berpesan
khusus delapan orang dokter yang baru diambil sumpahnya, bahwa menyandang gelar
dokter di depan nama bukan akhir dari perjalanan dan perjuangan menuntut ilmu,
melainkan awal dari perjalanan dan perjuangan yang sesungguhnya.

“Jangan pernah berhenti belajar, karena belajar tidak bisa dibatasi ruang
dan waktu,” pesannya.

Dalam proses berjalannya waktu, para dokter pastinya akan berhadapan berbagai
macam keluhan penyakit masyarakat. Sehingga itu merupakan proses praktek
aktualisasi ilmu kedokteran, sekaligus proses belajar yang tidak ada batas
dalam mengatasi masalah penyakit yang ada, lanjutnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik Unisa Palu, Dr Ahsan Marjudo berpesan
agar para alumni FK Unisa Palu tidak pernah berpuas diri atas ilmu yang sudah
mereka dapatkan di kampus.

“Harus terus belajar mengembangkan diri, khususnya dalam bidang ilmu-ilmu
kedokteran,” katanya.

Sebelumnya,
kedelapan orang dokter dan lima orang sarjana kedokteran itu sempat merasakan
dahsyatnya gempa bumi yang melanda Kota Palu, 28 September 2018. Atas peristiwa
itu, Dekan Fakultas Kedokteran sempat ragu mengikutkan mahasiswanya mengikuti
proses Ujian CBT dan OSCE.

Namun atas petunjuk Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI)
VI yang menaungi wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, untuk Universitas
Alkhairaat dan Universitas Tadulako dapat mengikuti ujian CBT dan OSCE di
Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.**

Berita terkait