Debat Tahap 2 Tanpa Kisi-Kisi Ungkap Keaslian Capres

  • Whatsapp
banner 728x90


Sumber: bbc.com


DEBAT Kedua Pilpres 2019 akan digelar pada Minggu (17/02/2019)
mendatang dan bakal mengangkat isu energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan
hidup, dan infrastruktur.



Berbeda dengan sebelumnya, debat ini hanya akan
melibatkan dua capres, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.


Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, menyebut calon presiden nomor urut 02 siap
mempreteli klaim-klaim keberhasilan pemerintahan Jokowi.


Sejumlah hal yang dikritisi yaitu pembangunan
infrastruktur yang dinilai tidak berdampak terhadap peningkatan produksi hasil
pertanian dan tak tercapainya target swasembada pangan.


“Prabowo akan menguji argumentasi-argumentasi
klaim keberhasilan yang disampaikan petahana dan menyampaikan beberapa gagasan.
Kita punya catatan janji-janji petahana yang tidak tercapai. Misalnya tidak
ingin impor di tahun 2015, tapi ternyata impor,” ujar Faldo Maldini di
diskusi Kedai Kopi, Jakarta.


Merujuk pada persoalan itu, menurut Faldo, Prabowo
sudah menyiapkan strategi bagaimana mengatasinya. Untuk masalah pangan,
misalnya, Prabowo akan memberantas para mafia dalam 100 hari kerja jika
terpilih.


Hal lain mengenai alternatif pembiayaan
infrastruktur yang selama ini dianggap membebani APBN. Menurutnya, pembiayaan
dengan skema public private partnership atau Kerja sama Pemerintah
dengan Swasta bisa dipakai tanpa harus memakan anggaran negara.


“Public private partnership itu hanya
sebagian kecil digunakan. Padahal kata Sri Mulyani bisa dilakukan. Nah sebelum
memulai pembangunan infrastruktur, mestinya produksi seperti
baja dibanyakin,” ujarnya.


“Dengan adanya jalan juga, produksi hasil
pertanian harusnya bisa naik tiga kali lipat. Itu hal sederhana yang selalu
kami sampaikan. Nggak sekadar jalan dibangun
lalu dipandang-pandangin doang, lantas kita nggak bisa
nikmati,” imbuh Faldo.


Ia berharap, dengan Prabowo menyampaikan
kebijakan-kebijakan konkret terkait empat isu yang diangkat dalam debat,
pemilih bisa mengetahui perbedaan yang jelas antara dua capres tersebut.


Sedangkan terkait metode debat yang lebih banyak
memberikan ruang kepada masing-masing calon tanya-jawab dan tanpa kisi-kisi,
menurutnya, akan menguntungkan capres nomor urut 01.


Ini karena Prabowo akan banyak menantang Jokowi
atas beberapa kekeliruan kebijakannya selama menjabat.


“Misalnya target 35 ribu megawatt yang
meleset lalu bagaimana subsidi energi yang dicabut belakangan.”
Sementara itu, anggota Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Ma’ruf Amin, Taufik Basari menyebut calon presiden nomor urut 01 akan
tetap mengumbar sejumlah prestasi pemerintah selama lima tahun ini, terutama
yang berdampak langsung kepada masyarakat.


Sedangkan untuk menjawab tudingan mengenai naiknya
harga pangan dan tak tercapainya swasembada pangan, Jokowi akan menjelaskan
langsung termasuk program-program konkret untuk empat isu itu.


“Semua empat isu itu penting, jadi tidak ada
yang jadi prioritas. Karena isu-isu itu berkaitan satu sama laim. Mengenai
pangan, kita sadar itu kritikan yang ditujukan ke pemerintah dan sudah dijawab
Jokowi,” ujar Taufik Basari.


“Yang jelas dalam mengkaji hal itu, kita
lihat secara komprehensif. Gimanapemerintah punya tugas menjaga stabilitas
pangan, maka harus dilakukan kebijakan-kebijakan yang barangkali ada yang
populer dan tidak. Tapi itulah tugas pemerintah, berani mengambil kebijakan
untuk kepentingan rakyat,” sambungnya.


Taufik Basari juga meminta publik menelusuri rekam
jejak para capres. Menurut dia, hal itu penting untuk memastikan janji yang
diumbar para capres maupun cawapres sesuai dengan tindakannya selama ini.


“Ketika kita memberikan kepercayaan mengambil
keputusan isu pangan, lingkungan, infrastruktur dan energi, tentu kita bisa
lihat rekam jejaknya apakah sesuai dengana apa yang disampaikan.”


“Misalnya kebijakan yang katanya prorakyat,
dalam posisi sebagai pebisnis apakah sudah menunjukkan bisnis yang dijalankan
prorakyat atau belum? Ini kan penting untuk menilai dan mengkritisinya.”


Pengamat politik dari Lembaga survei Kedai Kopi,
Hendri Satrio, memperkirakan debat kedua nanti akan menampikan keaslian
masing-masing calon. Ini karena dalam debat, keduanya dipersilakan saling
tanya-jawab tanpa kisi-kisi dari panelis.


Menurut dia, Prabowo akan menggunakan kondisi itu
untuk mencecar Jokowi tentang isu-isu kontroversial seperti Freeport dan impor
pangan.


“Besok itu Jokowi banyak hal yang bisa
dipamerkan. Tapi Prabowo punya banyak hal untuk mempertanyakan. Misalnya
Freeport, laporan tahunan BUMN yang belum keluar. Terus impor pangan, BBM satu harga,”
jelas Hendri Satrio kepada BBC News Indonesia.


“Makanya begitu nggak ada
kisi-kisi, kita tunggu otentiknya mereka itu. Bagaimana mereka menjawab,
apakah ngeles atau nggak, kita mau tahu,” sambungnya.


Dari hasil survei Kedai Kopi, debat capres sangat
memengaruhi elektabilitas para calon. Sebab lewat debat, pemilih yang
sebelumnya belum menentukan pilihan akan berubah sikap.


Dalam debat pertama, misalnya. Sebelum debat
terdapat 25,2% yang belum menentukan pilihan. Setelah debat, pemilih yang belum
memutuskan tinggal 9,4%.


Namun begitu, Jokowi agak tidak diuntungkan jika
merujuk pada momentum politik dunia. Pada 2014 silam, tren pemimpin dunia
adalah berusia muda, berasal dari kalangan minoritas, dan sederhana. Ia
mencontohkan mantan Presiden AS, Barack Obama dan Perdana Menteri Kanada,
Justin Trudeau.


Sedangkan kini, tren pemimpin dunia yang muncul
terlihat tegas, berani, dan berusia tua. Sebut saja, Presiden AS Donald Trump;
Presiden Brasil Jair Bolsonaro; Presiden Filipina Rodrigo Duterte; Perdana Menteri
Malaysia Mahathir Mohamad.


“Jadi tren saat ini tidak menguntungkan
Jokowi. Makanya Jokowi sekarang ingin tampil lebih tegas. Sebab tegas selama
ini kan punya Prabowo. Nah ini sulitnya,” ungkap Hendri.


Formula baru di
debat kedua pilpres
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format debat
capres kedua yang digelar pada Minggu (17/02). Debat itu akan dibagi menjadi
empat segmen di antaranya beradu pendapat dan program mengenai energi, pangan,
sumber daya alam, dan lingkungan hidup.


Di segmen terakhir akan ditayangkan film berdurasi
pendek terkait isu yang diangkat dalam debat. Setelah video diputar, kedua
capres diminta untuk menanggapi dan saling melemparkan pertanyaan. Tidak ada
batasan waktu bagi kedua peserta dalam memberikan tanggapan.


“Nanti silakan 01 dan 02 menanggapi (film)
itu, lalu mereka berdebat,” ujar Arief. 
Moderator untuk debat kedua ini yakni Tommy Tjokro
dan Anisha Dasuki.


Sementara itu, delapan panelis yang ditetapkan
oleh KPU antara lain Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng yang merupakan Rektor ITS;
Dr Arif Satria, Rektor IPB; Prof Dr Ir Irwandy Arif, MSc adalah ahli
pertambangan dari ITB; Ahmad Agus Setiawan ST, MSc, PhD yakni pakar energi dari
UGM; Sudharto P Hadi merupakan pakar lingkungan dari UNDIP.


Kemudian Dr Suparto Wijoyo SH, MHum yakni pakar
hukum lingkungan UNAIR; Direktur Eksekutif WALHI, Nur Hidayati; Sekretaris
Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA), Dewi Kartika.**

Berita terkait