Hidayat: Hindari Program Copas

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter: Firmansyah Lawawi

WALIKOTA Hidayat
mengaku selama tiga tahun kepemimpinannya, masih ada kepala OPD
yang tidak mengerti arah
program atau tujuan penyusunan program dalam satu instansi.

“Karena mereka hanya
melakukan copy paste saja. Mohon maaf jika pernyataan saya kurang berkenan.
Tujuan saya hanya ingin kedepannya adanya perubahan dalam lingkup Pemkot,”
kata Hidayat, Selasa (19/2/2019).

Karena pada penyusunan
program di tahun 2017, kata Walikota, terdapat dana sejumlah Rp152 milyar dalam
semua program OPD Pemkot yang tidak bermanfaat bagi pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat kota Palu.

Selain itu, beberapa
kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti sosialisasi, menurut
hematnya, perlu dikaji kembali untuk dimasukan 
kedalam setiap program OPD kota Palu.

“Lebih baik dana
tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang ada di kota Palu.
Termasuk saya juga memangkas semua anggaran perjalanan dinas di tiap-tiap OPD
Pemkot,” ujarnya.

Olehnya, Walikota berharap
dalam sisa masa kepemimpinanya, bisa kembali membangun kota Palu pasca bencana
alam 28 September silam.
Guna memaksimalkan progres
percepatan pembangunan pasca bencana di kota Palu, Walikota menegaskan agar
semua OPD dalam lingkup pemkot, untuk segera memasukan rencana programnya.

“Saya berharap bulan
April mendatang, semua pimpinan OPD kota Palu, sudah memasukan semua
usulan-usulan program kegiatannya. Realisasi semua program tersebut akan
dilaksanakan pada bulan Juni,” tegasnya.

Mekanisme jenjang
penyusunan program dalam satu instansi tersebut, berawal dari eselon IV.
Selesai penyusunannya dinaikkan ke eselon III yang melakukan pembahasan dengan
menggunakan pendekatan rasional, realistis dan proposional.

Setelah itu dilakukan
penyaringan semua program tersebut ditingkat eselon II. “Jika terdapat
program yang tidak rasional, realistis dan proposional langsung dicoret,”
paparnya.

Sehingga begitu program
telah diserahkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) lanjut
Walikota, dilakukan asistensi bersama staf ahli dan tenaga ahli pendamping.
“Ketika masuk ke ruangan saya, tidak banyak lagi yang harus dianulir,”
tandasnya.**

Berita terkait