Pattatope Letakkan Jabatan, Pilih Jadi Akademisi

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber/Editor: Humpro Sulteng/Ikhsan Madjido

PROF PATTATOPE Meletakkan jabatan struktural pejabat tinggi
pratama (PTP) sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Sulawesi Tengah.

Jabatan yang diembannya sudah 8 tahun ditinggalkan
Pattatope demi menjaga aturan yang sering berubah, sehingga nantinya beliau
tidak bisa kembali dari jabatan struktural ke fungsional sebagai akademisi guru
besar Universitas Tadulako.

Selain itu, dengan menjadi akademisi dapat pensiun
pada umur 70 tahun, sedang struktural PTP hanya sampai 58 tahun.

“Tidak ada masalah selama melaksanakan tugas yang
diamanahkan Bapak Gubernur kepada saya. Dengan menjadi akademisi ada kesempatan
untuk mengejar penyesuaian kenaikan pangkat fungsional guru besar di Untad ke
IVe,” kata Prof Pattatope dilansir press release Humpro Sulteng, Senin
(11/2/2019).

Meskipun menjadi akademisi, Patta tope mengaku akan
tetap mengawal dan membantu memberikan buah pikiran dan saran dalam
mensukseskan visi misi pemerintah provinsi Sulteng.

Bertempat di ruang kerja Kepala Bappeda Sulteng,
Prof. Patta Tope secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepala Bappeda
Provinsi Sulawesi Tengah Kepada Plt Kepala Bappeda Ramlan Yunus,M.Si yang saat
ini menjabat Sekban Bappeda Prov Sulteng. 

Sertijab tersebut berjalan sederhana, walaupun
dalam keadaan ruangan yang cukup gelap akibat pemadaman listrik.

Asisten III Mulyono yang mewakili Gubernur Sulteng
menyatakan bahwa tidak bisa dipungkiri
 kemajuan
dan perkembangan Sulteng sampai saat ini yang sangat luar biasa dan maju
setelah dipimpin Prof Pattatope.

“Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk
membangun infrastruktur, ekonomi, sumber daya manusia, dan sosial budaya yang
telah dibangun oleh Bapak Patta tope sebagaimana sesuai rencana sebagai Kepala
Bappeda dan ini sangat luar biasa,” ungkap Asisten III.

Indikatornya dapat dilihat pada laju pembangunan
ekonomi di Sulteng sempat maju 9 persen dan kemudian diporak porandakan oleh
musibah gempabumi dan ini pun laju pertumbuhan ekonomi Sulteng masih kuat
berkisar 6,3 persen.

“Hal ini karena pondasi pembangunan ekonomi kita
masih kuat, dan ini tidak lepas dari tangan dingin beliau,” akunya.

“Hidup adalah pilihan dan beliau menjadi Kepala
Bappeda merupakan pilihan beliau dan  melilih kembali ke akademisi ialah
merupakan pilihan beliau juga, dan tentunya kalau pilihan sendiri sudah pasti
hasilnya bagus,” tambah Mulyono.

Kepada Plt Bappeda Mulyono berharap kinerja
Bappeda jangan sampai drop karena belum adanya pejabat definitif, dan sekiranya
para pejabat struktural Bapedda bisa saling membantu tugas-tugas Plt kepala
Bappeda.

Sertijab Kepala Bappeda Sulteng di akhiri dengan
penandatanganan berita acara sekaligus penyerahan Surat Keputusan Gubernur Sulteng,
sertijab ini dihadiri seluruh pejabat struktural jajaran Bappeda Provinsi
Sulawesi Tengah.**

Berita terkait