RG: Fungsi Akal Untuk Mengkritik

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter/Luwuk: Imam Muslik


FUNGSI Akal itu adalah untuk mengkritik, bukan untuk
menjilat. Demikian juga para Civitas akan memberikan kritik dan kalau ditanya
solusinya apa, tentu jawabannya adalah solusi bukan urusan universitas, tapi
solusi itu datangnya dari Kabinet. Tentu solusinya adalah ganti kabinetnya dan
kabinet tentu beranggapan bahwa ada pemimpin yaitu kepala pemerintahan, tentu
solusinya adalah sekalian ganti kepala pemerintahan.

Penegasan tersebut disampaikan pakar filsafat
sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung saat kuliah umum di Universitas
Muhammadiyah Luwuk, Kamis (7/2/2019).

Dihadapan ratusan peserta yang memadati pelataran
kampus Unismuh, RG menceritakan pengalamannya saat pernah ditolak untuk masuk
ampus, karena tujuannya pasti untuk mengkritik pemerintah.

“Saya pernah di tolak masuk kampus, karena
dituding hanya mengkritik. Tidak pernah memberi solusi,” kisahnya.

Padahal, kata Rocky, kritik adalah hal yang
esensial dalam menjamin keberlangsungan momen berpikir kritis. “Berpikir kritis
artinya mengurai dan menganalisis berbagai macam problem, menganalisis artinya
melakukan kritik,” ungkap Rocky. Kritik adalah hal yang penting dalam upaya
melakukan analisis, namun seringnya orang berfokus pada solusi. Kritik yang
tanpa menghasilkan solusi dianggap sebagai kesia-siaan. Padahal menurut Rocky
solusi bukanlah esensi dari kritik. Melakukan kritik artinya kita sedang
menjalankan fungsi primer sebagai manusia. 

Berpikir kritis artinya bercakap dalam ruang dialogis
dan terbuka terhadap kritik. Ironisnya, hari-hari ini orang mengidap
resistensi terhadap kritik. Dalam hal kehidupan politik misalnya, kritik tidak
dipahami sebagai suatu hal yang konstruktif melainkan sebagai ancaman terhadap
jalannya pembangunan. Rocky mengungkapkan bahwa makna demokrasi adalah
menjalankan kekuasaan yang diberikan oleh rakyat dan mempertanggungjawabkannya
kembali pada rakyat. Dengan demikian, kritik seharusnya dipahami sebagai upaya
untuk melakukan evaluasi terhadap mandat demokrasi itu sendiri. 

Kritik melekat dalam demokrasi. Rocky mengungkapkan bahwa demokrasi hanya dapat
diaktifkan dengan melakukan kritik, sehingga menolak kritik dalam upaya
menghidupi demokrasi adalah bentuk inkonsistensi dalam penalaran. Menolak
kritik artinya menolak demokrasi.

Saat ini kita dihadapkan pada sebuah kondisi di mana terjadi ketidakcukupan
dalam melakukan kritik atas sebuah persoalan. Sebuah kondisi di mana masyarakat
cenderung cepat beraksi daripada terlebih dahulu melakukan refleksi. Rocky menyatakan
bahwa kritik haruslah tiba pada lapisan terakhir sebuah persoalan dan mampu
melihat yang tidak terpikirkan. Kritik adalah sarana pembebasan, karena hanya
melaluinya masyarakat dapat keluar dari wilayah doktrinasi.

“Muhammadiyah adalah insfrastruktur dari akal
sehat negeri ini, bisa dibayangkan kalau Muhammadiyah sebanyak itu institusinya
berhenti untuk mengajak, berhenti untuk berfikir, maka IT bangsa ini langsung
tinggal 10%,” paparnya.
Jadi selalu ada hubungan antara kegiatan pedagogi
dan kegiatan politik, karena politik itu mengolah akal pikiran dari akal sehat,
sebagaimana yang diucapkan oleh Aris Bawes, yang dilakukan adalah mengajak
orang berdebat di pasar namanya Agora. Agora adalah tempat orang bicara
mengenai harga Cabe, harga telur dan harga bawang putih, jadi sejak 25 abad
silam, pasar itu sifatnya politis, karena disitulah keadilan dipertengkarkan
dan orang bertengkar dengan kekuatan argumen, itu sejarah dari Demokrasi.

Karena demokrasi bukan pemerintahan orang, tetapi pemerintahan
akal melalui pemerintahan orang. Jadi terhadap pemerintah syaratnya
 berakal sehat, akal sehat yang sekarang tidak lagi kita miliki.

“Tetapi dalam banyak hal akal itu tidak
 cukup, akal itu hanya berfungsi kalau dilandasi oleh tingginya Tas,
dimiliki oleh martabat martabat manusia, oleh kehendak untuk menghasilkan
keadilan, kehendak untuk melanjutkan perjuangan,” ucapnya.

Hubungan antara akal pikiran dan tingginya
konfiksi manusia, keyakinan bahwa didepan ada matahari yang akan terbit. Jadi
akal ditakdirkan karena ada harapan. Fungsi akal menghubungkan antara masa lalu
dan masa depan.

“Masa lalu adalah Politik Sop Memori, seluruh
kenangan kita, bayangan kita, sejarah kita. Kita seberangkan melewati arus
besar perubahan untuk juga harapan. Jadi kalau kita akan membuat evaluasi cepat-cepat tentang keadaan hari, ajari suasana untuk menghentikan akal sehat masuk
ke kampus, ajari bahwa akal pikiran, institusi yang paling bermutu yang
diberikan oleh Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Esa untuk manusia hendak dihalangi
dibiarkan ditempat akal itu bekerja yaitu kampus,” katanya.**

Berita terkait