INTI Lahir Diinspirasi Bencana Padagimo

  • Whatsapp
banner 728x90
Reportase: andono wibisono

 TIDAK SEMUA Organisasi lahir karena suka cita. Ada sejarah yang mencatat, kadang
sebuah kebaikan muncul atau lahir karena sebuah proses atau kenyataan yang
pahit, duka dan nestapa. Itulah, cikal bakal kelahiran Perhimpunan Indonesia
Tionghoa (INTI) Provinsi Sulawesi Tengah. Organisasi ini lahir ketika bencana
alam, gempa bumi, tsunami dan likuifaksi tanggal 28 September 2018 lalu.

‘’INTI Sulteng lahir sejak bencana terjadi. Kami menyambut dengan suka
duka di tengah bencana yang terjadi,’’ tutur Ketua INTI Provinsi Sulteng, Rudi
Wijaya ketika memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Daerah Perhimpunan
Indonesia Tionghoa Provinsi Sulteng semalam di sebuah resort dan hotel di Desa
Kalora Kabupaten Sigi, Sulteng
, Minggu (3/3/2019).

Menurut Rudi, sejak keberadaannya di Sulteng, INTI langsung mengerahkan
segenap kemampuan, kekuatan dan gotong royong membantu korban bencana.
‘’Pertama kali datang bantuan enam ton melalui pesawat Hercules bantuan INTI
pusat dan seterusnya hingga sekarang,’’ terangnya. Hadir dalam pelantikan itu
Ketua Umum INTI Republik Indonesia, Teddy Sugianto dan Ketua Harian dr Indra
Wahidin beserta pengurus pusat lainnya.

Sementara itu, Gubernur yang diwakili Sekdaprov Hidayat Lamakarate meminta
agar INTI dapat menjadi kekuatan baru dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara
dan berkebangsaan. INTI dapat mengambil peran-peran sosial kemasyarakatan di
Sulteng, khususnya mendorong Sulteng Bangkit dari pasca bencana.

Gubernur meminta, agar segenap organisasi di Sulteng tidak terjebak
dengan nilai-nilai sempit dan primordial serta membangga-banggakan kelebihan
dari kelompok atau organisasi lainnya. ‘’Hindari hal-hal yang
membangga-banggakan organisasi dari organisasi lain. Bangun kerjasama, gotong
royong dan saling membantu. INTI akan menjadi kekuatan baru bersama-sama
organisasi kemasyarakatan lainnya untuk Sulteng bangkit,’’ tandas gubernur yang
didampingi sejumlah pimpinan Muspida provinsi.

DIBANTU Rp 500 JUTA
Pimpinan pusat INTI, melalui Ketua harian dr Indra Wahidin berharap
INTI Sulteng terus membantu kegiatan-kegiatan sosial pasca benacan di Padagimo,
Sulteng. Pimpinan pusat juga sangat berterima kasih dengan banyaknya kegiatan
sosial INTI Sulteng selama lima bulan ini membantu korban dan masyarakat di
daerah yang terdampak bencana. ‘’Olehnya itu tadi Ketua Umum membisiki saya,
INTI Sulteng dibantu 500 juta rupiah untuk jalannya organisasi. Ini Pak Rudi
kalau dibantu tidak pernah habis,’’ ujar dr Indra disambut tepuk tangan yang
hadir di acara itu. **

Berita terkait