Longki: Koreksi Diri Sebelum Koreksi Orang Lain

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Ramdan Otoluwa

KOALISI Adil-Makmur Capres dan Cawapres Prabowo SubiantoSandiaga
Salahudin Uno Sulawesi Tengah, kembali menggelar kampanye terbatas tatap muka
di Desa Balinggi Jati, Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (15/3/2019)
malam.

Koalisi AdilMakmur gabungan dari Partai Politik (Parpol) Gerindra,
PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya. Di mana kelima partai ini bertekat
memenangkan Capres dan Cawapres Prabowo
Sandi di Sulteng diusung pada
Pemilihan Presiden 17 April mendatang.
Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng yang juga pembina koalisi, Longki
Djanggola meluruskan ihwal isu – isu negatif dan fitnah terdahap Prabowo yang
berseliweran di publik, seperti di sosial media dan group WatsApp. Ia mengimbau
kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi dengan isu
tersebut.

“Yang paling terbaru adalah di Riau, beliau difitnah seolah-olah
beliau melarang masyarakat mendekatinya, tapi apa yang terjadi beliau meminta kepada
pengawalnya memperdengarkan suaranya yang menyebutkan, jangan dorong
rakyat,” sebut Longki seperti dilansir Bakom Gerindra.

Tapi apa yang terjadi tutur Longki, malah Probowo difitnah habis-habisan diberbagai sosmed dan group – group WatsApp, namun semua fitnah itu tidak
ditanggapi yang pada akhirnya kebenaran terungkap, suara asli Prabowo dalam
video tersengar jelas menegur pengawal pribadinya ‘Jangan Dorong Rakyat’.

“Saya selalu memegang falsafah, satu jarimu menunjuk orang lain,
tapi tiga jarimu menunjuk dirimu sendiri, artinya koreksi dirimu sebelum
menjelekkan orang lain,” tegasnya.
Longki juga meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan
hasil-hasil dari lembaga survei ada ditayangkan di media masa maupun yang
munculkan di sosmed untuk menggiring opini publik. Banyak contoh kasus mengenai
survei yang meleset.

“Ingat contoh kasus Gubernur DKI, kasus Ahok dengan Anies, begitu
juga, bahkan Ahok 70 persen, Anies hanya 30 persen. Tapi apa yang terjadi,
terbalik. Di putaran kedua Anies-Sandi 70 persen, Ahok yang 30 persen. Itu
apa artinya, saya hanya mengingatkan kita semua apa pun yang dilakukan jumlah
manusia, tapi kalau tidak direstui oleh Allah SWT maka tidak akan
terjadi,” jelas Longki.

Longki Djanggola mengajak masyarakat untuk memilih Prabowo-Sandi
manjadi Presiden dan Wakil Presiden. Ia juga melihat fenomena dan antusias
masyarakat Indonesia yang menginginkan pemimpin baru untuk perubahaan di segala
aspek yang ada. Pada kesempatan itu turut berorasi Ny. Zalzulmida Aladin
Djanggola selaku penganggung jawab alias koordinator wilayah Prabowo-Sandi di
Parmout.

“Saya kalau baca koran protesnya emak-emak yang paling banyak,
karena memang emak-emak yang paling merasakan di dapur. Kalau bapak-bapaknya cuma rokok yang diurus,” tutur Longki.

Kenapa sampai emak-emak yang merasakan lanjut Longki, karena emak
yang tahu urusan isi dapur, baik garam import maupun beras impor. Untungnya
tidak belum sampai ke bawang impor. Kalau sampai bawang juga diimpor maka
habislah masyarakat di Kota Palu yang produksi bawang goreng. 

Tidak bisa
dipungkiri, seperti itulah yang terjadi saat ini. Oleh sebab itu, sebagai
partai pengusung agar berjuang bersama masyarakat, supaya apa yang diimpi-impikan masyarakat Indonesia Insya Allah Prabowo – Sandi memimpin bangsa ini.

Ia meyakinkan masyarakat bahwa rekayasa Allah SWT, Tuhan yang Maha
Kuasa, itu adalah maha benar dan maha pasti. Itulah yang harus menjadi catatan
bagi semua pihak yang ingin memenangkan Prabowo-Sandi, tetap berjuang dan
bergerak terus jangan terpengaruh dengan segala macam hambatan, segala macam
hoax, segala macam cara yang meyakinkan seolah-olah mereka bisa menang. Tapi
hasil survei bukanlah sesuatu yang pasti, bisa jadi hasil survei tersebut
berdasarkan keinginan kelompok – kelompok tertentu untuk menggiring opini
publik.**

Berita terkait