Gempa Bangkep Tak Pengaruhi Proses Pemilu

  • Whatsapp
banner 728x90
Reporter: Dedi Rahmat

GEMPA
Berkekuatan 6,9 SR yang berpusat di Banggai Kepulauan sempat membuat petugas
KPU khususnya di kabupaten Baggai, Morowali, Ampana bahkan di Kota Palu panik.

“Info
yang kami terima awalnya memang petugas dan masyarakat panik, tapi sekarang kondisinya
pelan-pelan sudah membaik dan kebanyakan masyarakat sudah kembali kerumahnya masing-masing.
Saat ini petugas KPPS sudah membagi surat pemberitahuan C6-KPU kepada masyarakat
yang terdaftar dalam DPT,” ujar Ketua KPU Sulawesi Tengah Tanwir Lamaming, Minggu
(14/4/2019).

Pasca
kejadian tersebut pihaknya langsung menginstruksikan kepada pihak KPU kabupaten/kota
agar langsung memerintahkan panitia adhock baik PPK, PPS dan KPPS untuk segera berperan
aktif untuk melakukan pendistribusian C6-KPU dan persiapan perlengkapan di TPS
mengingat waktu pemilihan sudah sangat dekat.
“Kami
memahami bahwa bencana memang menimbulkan trauma, tetapi pelaksanaan pemilu di
tanggal 17 April 2019 adalah keharusan warga negara untuk menentukan pilihannya
dalam 5 tahun sekali,” jelasTanwir.

Dirinya
menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilih untuk menentukan arah kepemimpinan
Negara dalam 5 tahun kedepan, olehnya untuk membangkitkan Sulteng serta menguatkan
kita semua masyarakat harus memilih pada 17 April 2019 mendatang.

Sementara,
Bawaslu juga menghimbau agar dalam masa tenang tanggal 14 – 16 April di
harapkan masyarakat juga turut mengawasi pemilu dan melaporkan hal-hal yang
melanggar dalam prosesi pemilu tersebut. Sebab dalam minggu tenang seperti ini rawan
dimanfaatkan Caleg maupun Capres melakukan politik yang tidak baik.

Ketua
Bawaslu Kota Palu, Ivan mengatakan mulai dari jam 12 malam tanggal 14 April
sejumlah petugas serentak menurunkan semua atribut kampanye, olehnya bagi masyarakat
yang masih melihat sejumlah atribut kampanye yang terlewatkan oleh petugas agar
segera dilaporkan untuk di turunkan APKnya tersebut.

“Mulai
tanggal 14-16 April itu minggu tenang, semua atribut kampanye harus dicabut,
itu sudah prosedur dan menjadi bagian tugas kami. Saya kira sesuai tahapannya seluruh
kabupaten dan kota se-Sulteng melakukan hal yang sama untuk menjaga Pemilu damai
di 17 April,” tandas Ivan.***

Berita terkait