Longki: Pembangunan Kesehatan Tiap Tahun Berkembang

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber: Humpro Sulteng

RAPAT Kerja Daerah (Rakerda) Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengangkat tema Kolaborasi Provinsi dan
Kabupaten/Kota Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Menuju Sulawesi
Tengah Sehat dihadiri Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Menteri Kesehatan
RI di salah satu hotel di Palu, Jumat (5/4/2019).

Saat memberikan sambutannya di hadapan Menteri Kesehatan
RI Nila Djuwita F Moeloek, Gubernur Longki mengatakan, pembangunan kesehatan di
Provinsi Sulteng pada setiap tahunnya mengalami perkembangan.
Walaupun beberapa sisi lain gubernur mengakui masih
terdapat pula sejumlah permasalahan.
Selain itu khusus tahun 2019 yang menjadi program
prioritas nasional terkait peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat
hal tersebut sangat sejalan dengan prioritas pembangunan daerah.
Prioritas itu adalah mewujudkan pelayanan kesehatan prima
bagi masyarakat yang terjangkau dan berkualitas dengan sasaran strategis
meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu
bagi seluruh masyarakat.
Selain itu Gubernur Longki juga mengklaim, berdasarkan
hasil riset kesehatan daerah tahun 2018 relevansi stunting di Sulteng
menunjukkan penurunan yang cukup berarti yakni 32,2% dibandingkan tahun 2013
yakni 41,2%.
Namun hal ini masih sedikit di atas standar nasional
sebesar 30,8%. Sedangkan status gizi buruk juga mengalami perbaikan dengan
adanya penurunan dalam tiga tahun terakhir.
Tahun 2015 sebesar 569 kasus, tahun 2017 sebesar 479
kasus, dan pada tahun 2018 sebesar 232 kasus.
Gubernur juga mengungkapkan, terkait angka kematian bayi,
pada tahun 2018 sebesar 9 per 1.000 kelahiran hidup, menurun dibandingkan dua
tahun terakhir yakni tahun 2016 sebesar 11 per 1.000 kelahiran hidup.
Terkait angka penemuan kasus TBC yaitu 59% dan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 40%.
Untuk penyakit kusta, Gubernur Longki mengungkapkan,
Sulawesi Tengah adalah provinsi pertama di Pulau Sulawesi yang dinilai berhasil
melakukan eliminasi Kusta pada tahun 2018.
Ada lima kabupaten yang telah mengeliminasi kusta yakni
Kabupaten Poso, Banggai, Banggai Kepulauan, Parigi Moutong dan Morowali Utara,
dan ditargetkan pada tahun 2021 seluruh kabupaten/kota telah mengeliminasi
penyakit Kusta.
Melalui Rakerda Kesehatan ini Gubernur Longki berharap
agar semua stakeholder bisa menyamakan persepsi pembangunan kesehatan antara
pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta unsur terkait dalam memberikan masukan
yang komprehensif dalam upaya perencanaan, penguatan rencana aksi daerah di
bidang kesehatan dan pengentasan masalah-masalah bidang kesehatan, terutama
yang menyangkut lima isu strategis.
Lima isu strategis itu adalah Cakupan Imunisasi,
Penurunan Stunting, Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Penurunan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Neonatus dan Eliminasi TBC.
Gubernur bersyukur atas bergulirnya kebijakan Pemerintah
Pusat yaitu Program Nusantara Sehat.
Terkait wajib kerja dokter, Gubernur memandang hal ini
akan sangat membantu pelayanan pada fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di
daerah terpencil, kepulauan dan perbatasan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI dalam arahannya
memuji Rencana Aksi Daerah (RAD) yang ada di Sulteng.
Menurutnya, RAD Sulteng sangat sejalan dengan kolaborasi pusat
dan daerah dalam penguatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan
semesta.
Karena program Indonesia sehat mencakup kesehatan semesta
yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional.
Pada Rakerda Kesehatan Sulteng itu juga dilakukan
penandatanganan komitmen RAD tentang lima isu strategis bidang pembangunan
kesehatan oleh para bupati dan wali kota se Sulteng yang disaksikan Menteri
Kesehatan RI dan Gubernur Sulteng.**

Berita terkait