Pengangguran di Sulteng Menurun

  • Whatsapp
banner 728x90
Sumber/editor: Humpro Sulteng

TINGKAT pengangguran terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah
mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah H Longki
Djanggola saat membuka Musrembang Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, Senin
(8/4/2019).

Longki mengatakan pada tahun 2017 tingkat
pengangguran terbuka di Sulteng sebesar 3,81 persen. Jumlah tersebut mengalami
penurunan menjadi 3,43 persen pada 2018.

“Dari sisi ketenagakerjaan tingkat pengangguran
terbuka (TPT) tahun 2018 relatif rendah dibanding TPT nasional sebesar 5,34
persen. TPT Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2018 sebesar 3,43% menurun
dibanding tahun 2017 sebesar 3,81 persen,” kata Longki.

Gubernur melanjutkan, penurunan angka pengangguran
terbuka tersebut juga seiring dengan penurunan jumlah penduduk miskin di
Sulteng dari tahun ke tahun juga mengalami penurunan.

“Tingkat kemiskinan mengalami penurunan yakni
yakni dari 14,22 persen pada tahun 2017 menjadi 13,69 persen pada tahun 2018.
Angka tersebut masih berada diatas persentase kemiskinan nasional 9,66 persen
pada tahun 2018,” jelas Gubernur.

Lebih lanjut gubernur menjelaskan, terkait capaian
kinerja pembangunan provinsi Sulteng tahun 2020 yakni pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2018 sebesar 6,30 persen  sedikit
melambat dari tahun 2017 sebesar 7,14 persen sebagai konsekuensi adanya bencana
alam yang terjadi pada tanggal 28 September 2018.

Seiring dengan meningkatnya nilai PDRB maka PDRB
nominal per kapita Provinsi Sulawesi Tengah juga mengalami peningkatan yakni
dari Rp45,24 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 50,18 juta pada tahun 2018.

Perkembangan laju inflasi tahunan di kota Palu
selama periode tahun 2014-2016 cenderung menurun yakni dari 8,85 persen pada
tahun 2014 menjadi 1,49 persen pada tahun 2016 sedangkan pada tahun 2017 laju
inflasi meningkat menjadi 4,33 persen pada tahun 2018 meningkat menjadi 6,46
persen.

Sedangkan, dari perseptif indeks pembangunan
manusia yang direfleksikan sebagai keberhasilan pembangunan sosial ekonomi
indikatornya pun sudah lebih membaik pada tahun sebelumnya yakni meningkat dari
67,47 poin pada tahun 2016 menjadi 68,11 poin pada tahun 2017.

Sementara, sesuai tema Rencana Kerja
Pemerintah  (R
ĶP) nasional yaitu ‘Peningkatan sumberdaya manusia
untuk pertumbuhan berkualitas’ yang menitikberatkan pada lima agenda prioritas
nasional tahun 2020.

Kelima agenda dimaksud yakni; pembangunan manusia
dan pengentasan kemiskinan, penguatan konektivitas dan pemerataan, peningkatan
nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja, pemanfaatan ketahanan pangan, air,
energi dan pelestarian lingkungan hidup serta stabilitas pertahanan dan
ketahanan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Musrembang RKPD
yang mengambil tema ‘Membangun kembali Sulawesi Tengah melalui penguatan mutu
modal modal dan infrastruktur yang sejalan dengan prioritas pembangunan daerah
sebagaimana tercantum dalam RPJMD Sulteng tahun 2016-2021 yang diarahkan pada
peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan daya saing daerah dan
peningkatan jaringan infrastruktur.

“Sebagaimana diketahui, tanggal 28 September
2018 telah terjadi bencana yang melanda tiga kabupaten satu kota di Sulteng,
dampak kerugian diperkirakan 23 triliun rupiah yang mengakibatkan berbagai
target indikator makro maupun mikro dalam RPJMD Sulteng tahun 2016-2021 sulit
tercapai sehingga pemerintah daerah merencanakan untuk merevisi RPJMD tersebut
pada tahun ini,” sebut gubernur.

Senada disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo melalui Dirjen Kemendagri Eko subowo, MBA memberikan apresiasi kepada
pemerintah Sulawesi Tengah atas penyelenggaraan Musrembang dengan kegiatan
tersebut maka semua pemangku kepentingan di daerah tersebut dapat melakukan
usulan untuk Musrenbang ditingkat nasional

Adapun yang menjadi issu strategis daerah pada
tahun 2020 yakni 1 indeks pembangunan manusia, 
ke-2 daya saing dan yang ke-3 infrastruktur

Sementara itu kepala Bappenas Republik Indonesia
yang diwakili Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan
Bappenas DR. Ir. Subandi MSC juga menyampaikan beberapa pokok pikiran senada
yang telah disampaikan Gubernur Sulteng Longki Djanggola sebagaimana
disampaikannya saat memberikan sambutan.

Salah satu diantaranya yakni  tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus
mengalami peningkatan, Stabilitas ekonomi yang terjaga Selain itu tingkat
pengangguran berhasil diturunkan.

Pada kesempatan itu, Walikota Palu, Bupati
Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong (Mewakili)
memprosentasikan Rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Selain Musrenbang 
terkait rekonstruksi penanggulangan korban bencana gempa, tsunami dan
likuifaksi 28 September 2018 lalu, juga dirangkaikan dengan penyerahan
penghargaan pembangunan daerah tahun 2019 serta penyerahan dokumen RAD tujuan
pembangunan berkelanjutan kepada Walikota/Bupati se-Sulteng.

Hadir pada kesempatan itu, Mendagri yang diwakili
Dirjen Adwildapem Kemendagri, Eko Subowo, MBA, Menti Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI diwakili Deputi Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Bappenas, DR. Ir. Subandi, M.Sc, Wakil ketua DPRD
Sulteng, unsur Forkopimda, Rektor, Keepala BI beserta pimpinan pernakan,
Asisten, Staf Ahli, Kepala Bappeda se-Sulteng, Tim Asistensi, LSM dan pemangku
kepentingan lainnya.**

Berita terkait