Warga KAT Dilatih Keterampilan Kompetensi

  • Whatsapp
Sumber: Humas Parmout

SEBANYAK 33 orang warga Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Tinombo mengikuti pelatihan keterampilan kompetensi. Para peserta yang
didominasi generasi muda dari Suku Lauje itu dilatih beberapa keterampilan
kompetensi, diantaranya bidang keahlian tata rias kecantikan dan service sepeda
motor.

Pelatihan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Parigi Moutong ini berlangsung di gedung
serba guna Tinombo sejak, Senin (1/4/2019). Pelatihan ini dibuka secara resmi
Bupati Parigi Moutong, H Samsurizal Tombolotutu.

Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Parigi Moutong,
Drs I Wayan Sariana mengatakan, pelatihan berbasis masyarakat ini menargetkan
196 peserta. Untuk tahap pertama, peserta yang dididik sebanyak 33 orang.
Mereka dibagi dua kelas, laki-laki dilatih bidang perbengkelan sedangkan untuk
perempuan dilatih bidang tata rias wajah dan rambut. “Mereka juga kami latih
bidang wira usaha. Pelatihannya dilakukan langsung oleh Dinas Nakertrans karena
ini menyangkut kompetensi wira usaha,”kata Wayan Sariana.

Wayan menambahkan, pelatihan berbasis masyarakat
ini akan dilaksanakan hingga bulan Desember 2019 “Kami menargetkan 450 peserta
dididik. Hal ini tidak mudah karena kami masih mengalami kendala khususnya pada
tenaga instruktur karena BLK Kabupaten Parigi Moutong hanya memiliki 2
instruktur. Karena itu, saya selaku Kepala Dinas Nakertrans berharap kepada
pemerintah daerah khususnya Bapak Bupati, agar guru-guru yang tidak ada jam mengajarnya
dialihkan profesinya menjadi instruktur,” harapnya.
Wayan juga mengungkapkan, kendala yang dihadapi
Instansinya yaitu bidang peralatan pelatihan kerja yang usianya sudah tua dan
ketinggalan zaman serta sudah tidak layak pakai.

“Kami bersyukur tahun kemarin, Pemerintah Pusat
telah memberikan bantuan berupa mesin jahit dengan sistem komputer. Harga
setiap mesin jahit itu mencapai Rp30 juta perunit. Tetapi sampai saat ini mesin
tersebut belum bisa difungsikan karena tidak ada instrukturnya,” ungkap Wayan.

Sementara, Bupati Samsurizal Tombolotutu meminta
kepada para peserta serius dan tekun mengikuti pelatihan itu, sehingga semua
keterampilan dikuasai dan bisa diiplementasikan “Nanti ketika Pak Menteri
Sosial atau Dirjen berkunjung ke Parigi Moutong, saya akan demonstrasikan
keahlian yang mereka miliki. Semua peserta harus bisa. Oleh karena itu, saya
minta anak-anaku sekalian belajar dengan tekun,” pintanya.**

Berita terkait