Gubernur: Maknai Hari Kebangkitan Untuk Bersatu

  • Whatsapp
banner 728x90


Sumber: Humpro Sulteng


PERINGATAN Hari
Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei dapat dimaknai sebagai kebangkitan
untuk bersatu memajukan bangsa.
Penegasan tersebut
disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola saat memimpin upacara
peringatan Harkitnas ke-111 di Halaman Kantor Gubernur, Senin (20/5/2019).
Longki yang membacakan
sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara,
menekankan pentingnya untuk terus menghidupkan 
semangat persatuan yang telah dibangun selama berabad-abad lamanya.
Mengutip pidato
Rudiantara, Longki mengatakan cikal bakal lahirnya persatuan Indonesia ditandai
dengan lahirnya Sumpah Palapa dimana wilayah nusantara disatukan oleh Gajah
Mada.
Momentum tersebut
telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional untuk mengikat
wilayah Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti
saat ini.
“Kita berada dalam
situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar
masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu,
namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu
tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial
kita,” kata Longki.
Gubernur menyampaikan
puji syukur karena sampai sekarang tahap pemilihan presiden dan wakil presiden
serta legislatif berlangsung lancar.
“Kelancaran ini
juga berkat pengorbanan banyak saudara-saudara kita yang menjadi anggota
kelompok penyelenggara pemungutan suara, bahkan berupa pengorbanan nyawa,”
katanya.
Gubernur menekankan
bahwa perjuangan mereka sungguh mulia untuk menjaga kelancaran dan kejujuran
proses pemilu 2019.
Gubernur mengajak
peserta upacara Harkitnas untuk mengirim doa bagi ketenangan jiwa para pahlawan
demokrasi yang meninggal dunia saat menjalankan tugas kepemiluan.
“Alangkah eloknya
jika kita wujudkan ucapan terima kasih atas pengorbanan mereka dengan bersama-sama
menunggu secara tertib ketetapan penghitungan suara resmi yang akan diumumkan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh undang-undang,” katanya.
Gubernur menambahkan,
lebih satu abad kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas
kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo.
“Dalam kondisi
kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang
merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia. Namun, kita membuktikan
bahwa kita mampu menjaga persatuan sampai detik ini,” katanya.***

Berita terkait