Seteru Politik; AH dan Mat Sun Bertemu

  • Whatsapp
banner 728x90

PILGUB 2020
Reportase: andono wibisono 

KETUA Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Anwar
Hafid dan Bendahara Umum DPP Partai Nasdem, Akhmad H Ali kemarin (26/05/2019)
nampak mesra bertemu. Foto-foto keduanya dipajang
di media sosial dari akun resmi Mat Sun – sapaan akrab Akhmad H Ali, dari
kediamannya Jalan Swadaya Palu Timur, Sulteng.

Linimasa yang diposting sejak sore kemarin itu langsung banjir komentar
dan reaksi n
etizen.
Sejumlah n
etizen
langsung menga
itkan dengan rencana keduanya akan berlaga di
pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2020
-2025 mendatang. ‘’The next gubernur
Sulteng mendatang.’’
Demikian salah satu komentar nitisen di atas cuitan
akun Ahmad Ali itu. Pada foto itu, Mat Sun mengenakan kaos hitam dibalut celana
panjang putih. Sedangkan AH, menggunakan baju putih dan celana krem dengan
kopiah hitam.

Sebelumnya, belum genap sehari, AH di diskusi Warkop Udin FM, Jalan
Setia Budi Palu menyebut bahwa dirinya menunggu sinyal Mat Sun. Apabila, Mat
tidak maju di Pilgub, maka dirinya akan maju. Tetapi apabila Mat ikut berlaga
di Pilkada, maka dirinya memilih menjal
ankan
amanah di DPR RI. Tidak jelas apa hasil pertemuan keduanya tersebut.

Ada yang menarik pertemuan keduanya. Pertama; kedua tokoh politik
‘Wosu’ itu tercatat seteru politik yang kental sejak Pilkada Morowali tahun
2013 lalu. Mat Sun dikanvaskan AH di Pilkada 2013 dan sempat digelar PSU
(pemilihan ulang) beberapa wilayah. Di Pilkada 2018 lalu, AH yang membawa jago
adiknya Syarifuddin, dibalas Mat yang membawa Taslim sebagai Cabup dari Nasdem.
Skor satu sama.

Di Pileg 2019 lalu, Mat dan AH pun kembali berlaga menuju senayan (DPR
RI). Mat diusung Nasdem dan AH diusung Demokrat. Keduanya mendapat tiket nomor
urut satu. Hasilnya? AH lebih unggul meraup suara dari Morowali ketimbang Mat
Sun. tapi secara keseluruhan raupan suara Mat Sun di Sulteng meniggalkan jauh
seteru politik lamanya itu.

Demikianlah fasun politik. Tidak ada musuh abadi. Yang ada adalah
kepentingan politik yang abadi. Kemarin boleh bersetru politik. Tapi suatu
saat, bisa saja menjadi teman untuk kepentingan sesaat. ‘’Bisa jadi pertemuan
itu AH yang menjadi tamu (di kediaman Mat) ingin memastikan apakah Mat akan berlaga
di Pilgub atau tidak. Atau bisa jadi keduanya akan koalisi. Semua bisa
terjadi,’’ terang salah satu kader Partai Demokrat Sulteng ke redaksi
semalam.**

Berita terkait