Tausiyah Ramadhan: Kerugian di Bulan Ramadhan

  • Whatsapp
banner 728x90

Oleh: Ustd Narjun Bahmid

Ada beberapa kerugian yang dialami oleh umat Muslim di bulan Ramadhan
dan mungkin saja kerugian itu juga kita alami.

1. Tidak berpuasa dan tidak beribadah dengan maksimal
Banyak diantara kita yang mengaku beriman, sehat dan tidak sedang
berhalangan, namun tidak menjalankan ibadah puasa. Padahal jika kita menilik
pada RUKUN ISLAM, maka seseorang belum bisa dikatakan beragama Islam jika belum
bersyahadat, menegakkan sholat dan mengerjakan puasa. Sementara zakat dan
ibadah haji hanya diwajibkan kepada yang mampu saja.

2. Puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut, kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobrani)

Beberapa perkara yang menyebabkan hilangnya pahala puasa, antara lain:
berdusta atau bohong, ghibah dan fitnah, mengadu domba, sumpah palsu, dan
melihat aurat lawan jenis dengan syahwat.
Orang-orang tersebut puasanya tetap sah, namun tidak mendapatkan pahala
atas puasanya.

3. Tidak mengikuti tarawih hingga selesai
Kadang-kadang kita melihat ada orang yang meninggalkan shalat tarawih
sebelum shalat witir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan satu
keutamaan bagi orang yang megikuti tarawih sampai selesai. Nabi bersabda:

“Orang yang shalat tarawih mengikuti imam sampai selesai, ditulis
baginya pahala shalat semalam suntuk.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

4. Tidak menjaga sholat
Sholat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim karena sholat
adalah tiang agama. Selain itu, sholat adalah amalan yang pertama kali dihisab
oleh Allah di hari kiamat kelak.

“Sesungguhnya pertama kali yang dihisab dari segenap amalan seorang
hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka
beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” (HR
Tirmidzi).

Selain itu, kepada para laki-laki hendaknya senantiasa mengerjakan
sholat 5 waktu di masjid. Karena bagi orang yang malas sholat di masjid, oleh
Nabi dikategorikan kepada golongan orang munafik.

“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali
melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh di masjid…” (HR Bukhari Muslim).

Meskipun hanya disebutkan sholat Isya dan Subuh, namun kita tidak boleh
meremehkan sholat lainnya. Sebab, jika kita amati saat ini, justru sholat Ashar
lah yang sering kali sedikit jamaahnya.

5. Tidak membiasakan membaca Al Qur’an
Membaca Al Qur’an adalah amalan yang sangat dianjurkan baik di bulan Ramadhan
maupun bulan lainnya.

Didalam HR. Tirmidzi, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang membaca satu
huruf dari Al Qur’an, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu
dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala). Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim
adalah satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu
huruf”.

Begitu besar pahala membaca Al Qur’an, belum lagi jika dikerjakan di
bulan Ramadhan, dimana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan sampai tak
terhingga.

Untuk itu marilah kita membiasakan diri kita membaca Al Qur’an, paling
tidak di bulan Ramadhan ini bisa khatam satu kali. Rata-rata dalam 1 juz itu
terdiri dari 10 muka atau 20 halaman. Jika setiap ba’da sholat fardu kita
membaca 2 muka, maka insya Allah dalam sebulan kita bisa khatam satu kali.
Apalagi ketika puasa biasanya banyak waktu luang yang bisa kita gunakan untuk
membaca Al Quran, misalnya setelah berbuka, setelah tarawih dan menjelang
imsyak.

6. Lebih buruk dari tahun lalu
Jika puasa Ramadhan tahun ini lebih buruk dari tahun lalu, maka
sesungguhnya kita adalah orang yang mengalami kerugian. Karena orang yang
beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Untuk
itu marilah kita nilai diri kita masing-masing, apakah kualitas ibadah kita
tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, atau justru malah menurun atau
semakin buruk.

@Tausiyah  Day 4 Ramadhan

Berita terkait