Tausiyah Ramadhan: Keutamaan Sabar

  • Whatsapp
banner 728x90

SALAH Satu nama Ramadhan adalah syahrush shabr. Bulan kesabaran. Mengapa Ramadhan disebut bulan
kesabaran? Karena ibadah utama di bulan ini adalah puasa dan puasa adalah
separuh kesabaran.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Puasa itu separuh
kesabaran”
 (HR.
Tirmidzi)

Dengan puasa, kaum muslimin dididik untuk bersabar. Menahan lapar dan
haus sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ada makanan, tidak
dimakan. Ada minuman, tidak diminum. Padahal makanan itu milik sendiri. Minuman
itu milik sendiri. Ia menahan diri tidak mengkonsumsinya.

Demikian pula, istri cantik. Pasangan yang halal. Namun ia menahan diri
tidak mencampurinya karena sedang puasa.

Demikian pula menahan diri dari mengumpat, dari marah. Meskipun ia
dipancing-pancing orang, dijawabnya “innii
shoimun”,
sesungguhnya aku sedang berpuasa.

Menahan diri inilah bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah
canangkan melalui puasa. Dan Allah telah menyediakan banyak keutamaan untuk
orang-orang yang sabar.

Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk bersabar. Karena
pahala yang dijanjikan adalah tak terhingga.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam
 bersabda,

Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.
Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat
dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua
kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah daripada bau minyak kasturi.
” (HR. Muslim no. 1151)

Dari riwayat di atas disebutkan bahwa setiap amalan
akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kebaikan yang semisal.
Kemudian dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa tidaklah dilipatgandakan
seperti tadi. Amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya. Oleh karena itu,
amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada
batasan bilangan.
Kenapa bisa demikian?

Ibnu Rajab Al Hambali –semoga Allah merahmati
beliau
– mengatakan, ”Karena puasa adalah bagian dari kesabaran”. Mengenai
ganjaran orang yang bersabar, Allah Ta’ala berfirman: 

إِ“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan
pahala mereka tanpa batas.”
 (QS. Az Zumar: 10)

Intinya, sabar itu ada tiga macam yaitu:
1- Sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah,
2- Sabar dalam meninggalkan yang haram dan
3- Sabar dalam menghadapi takdir yang terasa menyakitkan.

Ketiga macam bentuk sabar ini, semuanya terdapat dalam
amalan puasa. Dalam puasa tentu saja di dalamnya ada bentuk melakukan ketaatan,
menjauhi hal-hal yang diharamkan, juga dalam puasa seseorang berusaha bersabar
dari hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri dari rasa lapar, dahaga, dan
lemahnya badan. Itulah mengapa amalan puasa bisa meraih pahala tak terhingga
sebagaimana sabar.**
@Day 9 Ramadhan

Berita terkait