Tiket Naik Ganggu Wisata Sulteng

  • Whatsapp
banner 728x90

Reportase: Ikhsan Madjido

SEKTOR Transportasi udara berperan tidak hanya untuk
mendorong mobilitas manusia antar daerah di negara kepulauan, namun yang juga
sama pentingnya adalah perannya terhadap sektor pariwisata di Indonesia.

Bukan merupakan rahasia lagi bahwa apabila sektor pariwisata tumbuh,
maka tingkat konsumsi di daerah tersebut juga akan kuat.

Meski tidak bergantung besar terhadap sektor pariwisata, Sulawesi
Tengah pun juga terkena dampak dari kenaikan harga tiket pesawat akhir-akhir
ini.

“Kalo dampak terhadap tingkat hunian sangat terasa di Togean karena
semata mengandalkan industri wisata. Laporan Kemenpar, 75 persen wisatawan
membatalkan perjalanan ke Togean karena aksesibilitas,” kata Kepala Bidang
Pemasaran Dinas Pariwisata Sulteng, Nurhalis, Selasa (14/5/2019).

Untuk ke Togean saja, tambah Nurhalis, ada minimal dua kali transit
dari luar Sulawesi dan miskoneksi moda udara dan laut.

“Kenaikan tiket pesawat tentunya memiliki hubungan
terhadap performa sektor pariwisata,” kata dia.

Tapi tiket pesawat adalah salah satu variabel biaya wisata. Menurutnya,
adapun keputusan orang untuk berwisata didasarkan pada banyak faktor terutama
dalam pemilihan tujuan wisata. 
Belum tentu plafon tertinggi yang baru akan dapat membuat harga tiket
terasa murah.

Meski harga tiket murah, dalilnya, keputusan orang untuk memilih
destinasi wisata di Sulteng ditentukan juga oleh faktor lain terkait
penerbangan.

“Meski nantinya murah, destinasi wisata unggulan Sulawesi tengah
tergolong ‘jauh’ atau sulit dijangkau,” terangnya.

Namun disisi lain, kenaikan tiket pesawat meski tidak terlalu
siginifikan, menguntungkan Sulteng.

“Tiket mahal itu dalam beberapa hal menguntungkan Sulawesi. Karena ke Raja
Ampat menjadi sangat mahal jadi mending ke Sulawesi. Begitu kata pengunjung
pameran di Surabaya kemarin. Secara psikologis orang lebih menunda perjalanan,”
tutupnya.**

Berita terkait