Toilet Bandara Mutiara Dikeluhkan Penumpang

  • Whatsapp
banner 728x90
@Wikipedia Image

Reportase: Yohanes clemens
  
LAGI Lagi soal pelayanan publik pasca bencana 28 September 2108 lalu
dikeluhkan. Salah satunya adalah toilet Bandara Mutiara Sis Aljufrie Palu.
Untuk toilet wanita, tidak ada pintu sehingga membuat risih penumpang yang akan
menggunakan. Keluhan ini sangat penting karena menjelang arus mudik warga
Sulteng yang menggunakan jasa transportasi udara.

Mantan Wakil Bupati Donggala, Vera Laruni dalam cuitannya di media
sosial (medsos) menyayangkan kondisi tersebut. Ia pun mengaku rishi saat akan
ke toilet tapi ketika hendak ditutup tidak ada pintunya. ‘’Saya jadi n
gga enak ketika akan menggunakan. Tiba-tiba jangan
ada yang nyelonong ketika kita menggunakan karena tidak ada pintu toiletnya,’’
cuitnya di linimasa facebooknya pekan kemarin.

Menurutnya, pihak bandara bisa mengantisipasi dengan pintu darurat. Kan kalau
pakai pintu darurat tidak sampai lima ratus ribu rupiah. Ini kan bandara cukup
padat, apalagi menjelang lebaran,’’ terangnya. Ia pun memahami apabila Bandara
Mutiara Sis Aljufrie juga terkena dampak bencana. Namun, karena terkait dengan
fasilitas umum, tentunya hal demikian dapat segera diantisipasi.

Sementara itu, Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufrie, Benyamin Noach
Apetuley SE beberapa kali akan dikonfirmasi di ruangannya selalu tidak berada
di tempat.
Bapak keluar kota,’’ ujar stafnya ke Kaili Post sejak
Rabu hingga kemarin.

Sementara dikutip dari laman parlementaria terkini.com setelah bencana
gempa bumi dan tsunami di Palu, tertanggal 29 Nopember 2018 lalu, Komisi V DPR
RI mendorong proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai infrastruktur yang
rusak pasca bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala,
Sulawesi Tengah dilakukan melalui proses perencanaan yang baik dan sesegera
mungkin.
Demikian dikemukakan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo saat
memimpin Kunjungan Kerja Spesifik meninjau tiga titik lokasi terdampak bencana
antara lain Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Jembatan Kuning dan Pelabuhan
Pantoloan, di Palu, Sulteng, Kamis (29/11/2018).
“Saya ingin mengapresiasi gerak cepat pemerintah dalam menangani
bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu. Kami melihat dua bulan
setelah bencana kehidupan masyarakat Palu mulai menggeliat dan berangsur-angsur
normal,” puji Sigit usai meninjau Pelabuhan Pantoloan. 
Legislator PKS ini menambahkan beberapa hal yang menjadi perhatian
Komisi V DPR RI adalah pembangunan kembali Jembatan Kuning yang terputus,
Pelabuhan Pantoloan sebagaimana bisa dilihat masih belum selesai relokasi crane yang
roboh, serta perbaikan Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang mengalami rusak cukup
parah.
“Saya kira masalah crane ini harus segera
diselesaikan agar kapasitas bongkar muat pelabuhan bisa kembali normal. Karena
dengan kondisi saat ini kapasitas bongkar muat hanya 30 persen. Kita berharap
pihak Pelindo IV bisa segera mengoptimalkan kembali kinerjanya,” tukas
Sigit didampingi jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Pelindo IV.
Legislator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur I ini mengemukakan dalam
rapat-rapat Komisi V DPR RI dengan Pelindo IV sempat disinggung keinginan
menjadikan Pelabuhan Pantoloan ini lebih strategis karena bersinggungan dengan
Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).
“Pelabuhannya dalam bahkan untuk jarak yang sangat panjang. Kita
berharap ada master plan baru untuk Pelabuhan
Pantoloan ini, sehingga lebih luas area kerjanya untuk menunjang sektor ekonomi
Palu yang terus berkembang dan lebih baik lagi,” imbuh Sigit.
Sigit menyebutkan, informasi dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sudah
ada alokasi untuk penanganan bencana sekitar Rp 14 triliun. Artinya dari sisi
anggaran pemerintah sudah menyiapkan dengan persetujuan DPR RI untuk pembiayaan
berbagai pembangunan infrastruktur terdampak bencana agar bisa kembali normal
dan dapat digunakan oleh masyarakat.
“Mudah-mudahan bulan ketiga nanti sudah bisa dimulai perbaikan dan
pembangunan berbagai infrastruktur utama seperti jembatan, pelabuhan dan
bandara,” pungkasnya. 
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Ke Palu, Sulawesi Tengah ini
diikuti Anggota Komisi V DPR RI Rendy Lamadjido, Muhiddin M Said, Hamka B Kady,
Bambang Haryo, Sungkono, Abdul Latif Hanafiah, Nurhasan Zaidi, Abubakar Wasahua
dan Soehartono.**  

Berita terkait