Basir Cyio Pilih Akademisi

  • Whatsapp
@Muh Basir Chio
banner 728x90

SEJUMLAH Nama toko mulai mengemuka, meski masih sekitar setahun lagi, Sulawesi Tengah (Sulteng) akan melaksanakan pilkada yaitu Pilwakot (Pemilihan Walikota), Pemilihan Bupati (Pilbub), dan Pemilihan Gubernur (Pilgub), pada 2020 mendatang.

Salah satu nama yang menjadi perbincangan untuk didorong sejumlah pihak adalah mantan Rektor Universitas Tadulako (Untad) dua periode, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS. Namun dorongan tersebut terjawab setelah Prof Basir memastikan diri akan tetap menjadi akademisi sebagai guru besar.

“Saya rasa, Allah sudah takdirkan saya di Untad, biarlah sampai mengakhiri hidup tetap menjadi tenaga akademisi,” terang Prof Basir.

Prof Basir Cyio, menjelaskan kontribusi untuk membangun daerah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui jalur akademisi, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing.

Menyinggung sejumlah survei yang menjagokan dirinya untuk maju sebagai calon wakil kepala daerah, Prof Basir mengatakan itu hanya karena penilaian sekelompok orang. “Bukan saya yang mengajukan nama saya. Kalaupun ada yang panggil (ajak) boleh, tapi untuk ngopi,” ujar Prof Basir sembari tertawa.

Diketahui, sebelumnya, Pengamat Politik Untad Dr Slamet Riyadi Cante mengungkapkan peluang calon kepala daerah terbuka lebar bagi semua orang yang mau maju Pilkada tersebut. Namun demikian, sebelum memutuskan maju harus terlebih dahulu mengukur diri.

“Harus mengukur track record bagi yang punya keinginan maju, jangan hanya sekadar menggunakan kesempatan saja,” kata Dr Slamet.

Dr Slamet menginginkan, bagi pihak-pihak yang mau melibatkan diri di Pilkada jangan menjadikan ajang uji coba. Perlu pertimbangan matang mulai dari basis massa, mesin partai dan kemampuan finansial. Hal tersebut harus dijadikan pertimbangan-pertimbangan penting dalam perpolitikan saat ini.

“Tapi, tentu yang paling utama harus menanyakan dahulu ke diri apa yang sudah diperbuat selama ini?. Apakah sudah banyak berkontribusi terhadap pembangunan daerah selama ini? Intinya harus introspeksi diri,” jelas Dr Slamet.

Sehingga, untuk tingkat Pilgub, Dr Slamet menilai terdapat sejumlah tokoh yang layak didorong memimpin Sulteng kedepan. Beberapa nama tokoh disebutkan yaitu Ahmad H Ali dari kalangan politisi, Mohamad Hidayat Lamakarate dari kalangan birokrat dan Hasanuddin Atjo yang juga dari kalangan birokrat.

“Tokoh-tokoh itu saya lihat telah melakukan banyak hal untuk pembangunan daerah kita. Tapi pada akhirnya semua akan kembali kepada masyarakat. Masyarakatlah yang akan memilih siapa yang paling layak untuk melanjutkan pembangunan Sulawesi Tengah,” pungkasnya.**

Reporter: Yohanes Clemens

Berita terkait