Demokrat Keberatan ‘Kotak Kosong’ Pilgub

  • Whatsapp
banner 728x90
@Abd Radjak BM Radjak

Reportase : andono
wibisono/ikhsan madjido

SEKRETARIS Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Abd Radjak BM
Radjak, SH keberatan dengan istilah ‘kotak kosong’ yang disampaikan Rusdi
Mastura sekaitan usulnya agar Akhmad Ali (AA) berpasangan dengan Hidayat
Lamakarate (HL). Menurut Cudi, bisa jadi apabila AA–HL duet, maka memungkinkan
pasangan itu akan melawan kotak kosong.

Menurut
Ata, pernyataan Cudi antitesa dengan kiprahnya selama ini yang membangun
Sulteng berdarah-darah untuk sebuah demokrasi. Sebagai politisi senior, lanjut
Ata bahwa Pilkada gubernur dan wakil gubernur Sulteng periode 2020-2024
mendatang sirine kematian demokrasi akibat kanalisasi aspirasi rakyat.

“Banyak
figur dan politisi generasi lapis kedua Kak Cudi siap membangun Sulteng. Tidak
tepat kalau dipersepsikan apabila Mat Ali pasangan dengan Hidayat Lamakarate,
lantas tidak ada calon lain yang berani tanding. Saya harus menstresing agar
tidak menjadi preseden buruk bagi demokrasi di daerah ini,’’ ujarnya.

Berikut
kutipan komentar Ata Radjak, nama akun media sosial facebook Sekretaris Demokrat
itu menulis.

“Saya
harus menstresing penggalan kata kak cudi “AA-HL akan melawan kotak kosong
demi sulteng”, ini preseden buruk buat demokrasi kita. sebagai politisi
senior yg membangun demokrasi dengan berdarah darah di Sulteng statemen kak
cudi antitesa dari kehidupan demokrasi..melawan kotak kosong adalah matinya
kanalisasi aspirasi rakyat dalam kehidupan demokrasi..sangat disayangkan..#Cak
Ando Wibisono.’’

Sontak
saja, sebuah akun Ashar Hasyim menimpali, “Lawan kotak kosong AA pun tetap
kalah,’’  tulisnya. **  

Berita terkait