Mangge Rante Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber/editor: Humas pemkab/Syamsir
PEMERINTAH Kabupaten Donggala ternyata selama ini ternyata mengusulkan Pue
Lasadindi (Mangge Rante) sebagai pahlawan nasional. Hal itu terungkap ketika
Pemkab menerima kunjungan Tim Peneliti Pengkajian Gelar Pahlawan Pusat (TP2GP)
Kementerian Sosial Republik Indonesia di Desa Enu (29/07/2019) yang didampingi
Bupati Kasman Lassa MH dan Wakil Bupati Moh Yasin serta pejabat lainnya.

Sebelum acara dimulai TP2GP mengunjungi kediaman Ndo’o Ratu Hindia,
yang merupakan salah satu anak dari Pue Lasadindi. Bupati dalam sambutannya
menuturkan bahwa Pue Lasadindi merupakan ulama mitologis dan berkarakter karena
memiliki nilai kekerabatan dengan alam semesta. Ia juga memiliki ilmu gaib yang
sangat tinggi dan kemampuan mistiknya luar biasa yang mampu menerawang kejadian
di masa yang akan datang, inilah yang tidak dimiliki oleh semua orang.

Pue Lasadindi mempunyai karakter sangat kuat dengan turunan dan
kekeluargaan yang sangat keramat. Tokoh Mangge Rante ia juga mempunyai keluarga
besar dan turunan Madika serta Magau yang tidak dapat diragukan dan diakui oleh
seluruh masyarakat. Di samping itu, Pue Lasadindi juga sangat erat kaitannya
dengan Wentira dan tidak dapat dilepas dengan wentira.

Pue Lasadindi dijuluki Mangge Rante karena setiap dimasukkan ke
dalam penjara ia bisa keluar, dan terjadi terus menerus. Kadang terlihat kadang
tidak, sehingga tangannya dirante. ‘’Ini kekeramatan yang dimiliki Pue
Lasadindi. Mudah-mudahan apa yang dilakukan hari ini untuk menjadikan dan
menetapkan Pue Lasadindi menjadi pahlawan nasional akan menjadi
kenyataan,”  tutupnya.
Camat sindue Pangeran J. Bone dalam sambutannya menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar besarnya kepada Kementrian Republik Indonesia (RI) yg
telah datang di wilayah kabupaten donggala Kecamatan Sindue khususnya di Desa
Enu.

Semoga inti dari pada hasil perjalanan hari ini, Insya Allah akan
berbuah harapan  Kabupaten Donggala Kecamatan Sindue Desa Enu, sebagai
tempat kelahiran dari Pue Lasadindi  yg nantinya  ditetapkan sebagai
Pahlawan nasional Diakhir sambutannya ia mengutip kata-kata Pue Lasadindi 
ketika meninggalkan Kecamatan Sindue, dalam bahasa kaili “ane yaku raimo
maria Insya Allah domo ripurina aku kana meumba”, yg artinya.

andaikan saya sudah meninggal dunia kemudian meninggalkan seluruh
keluarga , Insya Allah saya akan kembali diharumkan. Dr. Muh. Warta Bone, SH
dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran semua kita disini adalah
merupakan sejarah maka inilah cita-cita panjangnya
Ia berharap bahwa sejarah di Sulawesi Tengah akan terulang, sehingga
masyarakat yang ada di Sulawesi Tengah saling merangkul karena kita bangsa
Republik Indonesia (RI) seperti yang diiginkan oleh Pue Lasadindi Mangge Rante.

Sementara dari Kementrian Sosial Dr. Kurniawati M. SI yg merupakan
salah satu dari 13 anggota tim pengkaji gelar pahlawan pusat menjelaskan proses
dan menindak lanjuti usulan yg telah diajukan oleh gubernur sulawesi tengah
khususnya dalam hal ini dari kabupaten donggala, dimana mengajukan pue
lasadindi sebagai calon pahlawan nasional asal sulawesi tengah. “Kami
sudah terima berkasnya dan lengkap semuanya , pengusulan dan pada tahap
selanjutnya adalah pembahasan,” ujarnya.

Lanjut disampaikannya bahwa di dalam pengusulan tersebut, mereka
menginginkan yang utama adalah berkaitan dengan tokoh calon pahlawan nasional
dengan perjuangan beliau melawan penjajahan baik penjajahan belanda maupun masa
jepang. “Kami hari ini ingin melihat secara langsung karena beda yg
tertulis dengan apa yg ada di lapangan,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa hari ini, begitu banyak masyarakat berkumpul
karena tokoh pue lasadindi, ini salah satu bukti kecintaan masyarakat dan
pengakuan keberadaan masyarakat terhadap tokoh pue lasadindi, inilah suatu
fakta yg tidak terbantahkan.

Namun demikian kami hanya menelaah secara akademis, tetapi untuk
selanjutnya setelah dari tim TP2TG akan berlanjut ke dewan gelar dan tanda
kehormatan yang dinaungi oleh sekretaris militer. Lanjut disampaikannya setelah
dari Sekretaris Militer akan masuk langsung kemeja Presiden. “Di sanalah
kemudian siapa yang akan menjadi pahlawan nasional tahun ini dan akan
diputuskan langsung oleh Presiden,” ujarnya.

Diakhir sambutannya ia berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten
Donggala atas sambutan  diberikan yang begitu hangat dirasakan, sejak
menginjakkan kaki di Palu Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Donggala
Kecamatan Sindue Desa Enu dan ini merupakan pengalaman yang luar biasa.
Turut hadir Kementrian Sosial RI  Bupati Donggala yang diwakili
oleh Asisten Bidang Pemerintah dan Kesra beserta Pimpinan OPD, selanjutnya
berziarah Ke makam Pue Lasadindi (Mangge Rante), di Desa Randomayang Kecamatan
Bambaira Kabupaten Pasang Kayu.**

Berita terkait