19 KK PENGHUNI HUNTARA KOMPAS TERBAKAR BUTUH KOMPOR GAS

  • Whatsapp
banner 728x90

Sembilan belas warga penyintas Huntara Kompas, desa Lolu Kabupaten Sigi yang hunianya dilalap si jago merah kemarin, butuh kompor gas.

“Sembilan belas warga penghuni Huntara Kompas yang terbakar kemarin sore, membutuhkan kompor gas. Karena semua isi Huntara mereka ludes terbakar, ” ungkap koordinator Huntara Kompas desa Lolu, Adi Ajan, Senin (5/8/2019).

Akibat kebakaran tersebut, pihaknya melakukan dapur umum kepada warga yang Huntaranya terbakar. “Saat ini ada dua unit kompor gas beserta tabungnya diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sigi kepada warga korban kebakaran. Seandainya 19 kepala keluarga yang huniannya terbakar sudah mencukupi kebutuhan kompor gas, mereka bisa memasak di tempat masing-masing, ” akunya.

Menurutnya, jumlah bilik yang terbakar sebanyak 20 unit. Namun satu unit tidak ditempati. “Mereka yang kehilangan Huntara saat ini, kami tempatkan ke Huntara yang belum terisi. Selain itu juga menumpang di rumah sanak keluarga mereka, ” jelasnya.

Untuk mengantisipasi relokasi warga penghuni Huntara yang terbakar, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan penghuni lainya yang tidak menetap di tempat tersebut.

“Beberapa diantara penghuni Huntara Kompas, tidak menetap. Mereka hanya tidur semalam atau dua malam saja. Berarti rumanya tidak terdampak bencana alam. Namun mereka hanya trauma saja. Olehnya kami akan melakukan koordinasi untuk menempatkan warga yang Huntaranya terbakar, untuk menempati hunian mereka, ” bebernya.

Jumlah bilik di Huntara Kompas desa Lolu kata Adi Ajan, sebanyak 160 unit. Dengan total penghuninya sejumlah 608 jiwa. Sementara yang terbakar 20 unit. Satu diantaranya tidak ditempati.

Menjawab pertanyaan penyeban terjadinya kebakaran 20 unit Huntara Kompas, dia mengaku belum mengetahui secara pasti. “Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyilidikan penyeban kebakaranya, ” sebutnya.

Di tempat yang sama, salah seorang penghuni Huntara Kompas yang terbakar, Intan (23 tahun) mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apa penyebab terjadinya kebakaran.

“Menurut saksi mata, ibu Siti yang tinggal di depan Huntara, melihat ada percikan api yang bersumber dari kabel listrik di Huntara yang saya tempati. Ibu siti juga telah dimintai keterangan dari pihak penyidik kepolisian, ” katanya.

 

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait