Bupati Poso Dorong Desa Inspiratif Inovatif

  • Whatsapp
banner 728x90

Sumber/editor: Humas poso/andono
wibisono
  
KABUPATEN Poso Sulawesi Tengah, terus mengejar
cita-citanya. Lewat Bupati Darmin A Sigilipu, bercita-cita terus membangun
desa-desa inspiratif inovatif untuk mendukung peningkatan kualitas pembangunan
menuju desa mandiri.

Menurut
Darmin, pemerintah pusat selama lima tahun terakhir mengucurkan dana sebesar
Rp257 triliun yang telah dibagikan ke 74.957 desa di seluruh Indonesia. Tujuannya,
untuk meningkatkan keterberdayaan desa dalam mengembangkan potensinya guna
kesejahteraan seluruh masyarakat yang mendiaminya.” 

Hal
itu ditegaskan bupati ketika membuka Bursa Inovasi Desa (BID) 7 Agustus 2019
lalu. BID Cluster dua untuk Kecamatan Pamona Bersaudara dan Tampo Bada,
dilaksanakan di Desa Wera Kecamatan Pamona Puselemba.

Sebelumnya
Bupati Poso telah menghadiri 2 kegiatan di Desa Watuawu Kecamatan Lage dan
Sekolah Alkitab Tentena. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PMD
Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili Ir. H. Darwim Tandah, M.Si, Kepala Dinas
Kesehatan Poso, Kadis Pertanian Poso Kadis P&K Poso, Sekretaris Dinas PMD,
para camat dan Tripika Kecamatan Pamona Puselemba, para lurah, dan kepala desa,
tokoh Agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan serta tokoh
adat.
Kadis
PMD Sulteng diwakili Darwin Tandah menyampaikan 
bahwa UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, telah mengatur dua kewenangan
khusus yang dimiliki desa. Yaitu: 1. Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul dan
2. Kewenangan lokal Skala Desa. Untuk mendukung Desa dalam pelaksanaan kedua
kewenangan tersebut, pemerintah telah mengucurkan dana desa sejak 2015 hingga
sekarang.

Disadari
kapasitas desa dalam menyelenggarakan pembangunan dalam perspektif desa
membangun masih terbatas. Tahun 2019 Program Inovasi Desa dilanjutkan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan SDM dan
kapasitas aparat desa dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembangunan
secara berkualitas.

BID
yang dilaksanakan saat ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari model
pengelolaan inovasi yang telah dikembangkan oleh Pemda Kab. Poso dalam
mewujudkan Kab. Poso sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pertanian, perkebunan
dan perikanan berbasis pada kearifan lokal. BID adalah bagian dari tahapan
Program Inovasi yang ditujukan untuk membangun Komitmen, mencari inovasi yang
belum terdikumentasi serta membagi informasi Penyedia Peningkatan Kapasitas
Teknis Desa (P2KTD) yang dibutuhkan dalam mereplikasi sebuah inovasi, selain
itu BID diharapkan akan menjadi solusi bagi penyelesaian masalah, serta
inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaan dana
desa yang lebih efektif.”
Bupati
mengaskan program ini hadir sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kualitas
pemanfaatan dana desa. Dengan memberikan banyak referensi dan inovasi
pembangunan desa, yang diharapkan akan mampu memantik kreatifitas desa dalam
mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki. Terhadap upaya mengefektifkan
perencanaan pembangunan desa, maka peran stakeholder perencana desa perlu
mengembangkan wawasan yang inovatif. Salah satu contohnya; adalah belajar dari
cerita sukses yang inovatif dari desa lain.

Melalui
BID, lanjut Bupati Darmin tentunya dapat memacu desa – desa lain untuk
melakukan hal yang sama, menggali potensi yang ada didalam menciptakan inovasi
– inovasi desa yang bisa bermanfaat bagi masyarakat desa dan kemajuan desa itu
sendiri. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah bagaimana keberlanjutan dari
hasil inovasi yang dilakukan desa untuk digunakan dalam masyarakat, sehingga
BID ini dapat menghasilkan inovasi-inovasi terbaru yang mempunyai nilai
ekonimis tinggi yang pada akhirnya akan menunjang peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Saling terbuka untuk menukar informasi dan pengalaman agar
diperoleh terobosan baru yang lebih mampu meningkatkan kesejahteraan
bersama”.
Bupati
menambahkan inovasi desa perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Manfaatkan bantuan dana desa yang sudah dikucurkan pemerintah
pusat. Banyak potensi yang sangat prospek untuk diinovasi guna meningkatkan
nilai ekonomis. Teknologi ramah lingkungan, justru peluang terbesarnya berasal
dari desa.

Kabupaten
Poso yang punya banyak objek wisata, sangat menunjang bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan inovasi desa, maka akan tersedia suatu
produk yang dapat dimanfaatkan orang banyak. Wisatawan yang tertarik dengan
keindahan alam di Kabupaten Poso, akan lebih berkeinginan datang untuk melihat
ataupun membeli produk yang dihasilkan oleh masyarakat desa sekitar tempat
lokasi wisata”.
Saat
mengunjungi stan ekonomi, Bupati menyampaikan kepada para pendamping agar
mencarikan pasar untuk tanaman nenas, sehingga budidayanya lebih dikembangkan,
bukan hanya ditanam di lahan terbatas atau pekarangan rumah saja. Bekerjasama
dengan toko-toko kue/aneka makanan yang memanfaatkan nenas sebagai bahan baku.
Dilaporkan
Ketua Panitia banyak hal yang bisa kita promosikan di dunia luar mengenai
keunikan Kabupaten Poso dengan berbagai macam pesonanya. Adapun panitia yang
terbentuk, diambil dari perwakilan desa masing-masing kecamatan pelaksana BID.

BID
Cluster kedua ini juga, merupakan kegiatan terakhir dari seluruh rangkaian
kegiatan BID tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah untuk
penukaran informasi disegala bidang. Baik di bidang Infrastruktur, Pelayanan
Sosial Dasar dan Bidang Ekonomi.**

Berita terkait