Dange On The Road Kota Palu

  • Whatsapp
banner 728x90

SETAHUN Terakhir, Dange Taman Ria menjadi salah satu makanan yang diminati warga Palu, bahkan sampai warga Palu yang di luar kota. Dengan menunggu sekitar lima menit, makanan olahan sagu ini dapat dinikmati.

Di masak di tempat sederhana di tungku dan wajan yang terbuat dari tanah liat. Para penikmat kuliner dapat menikmati dua macam jenis dange, yang dicampur dengan gula merah atau ikan dengan harga sangat murah Rp 5000/dange.

Ina Arlia, penjaja Dange Taman Ria, kepada Kaili Post menyebut dirinya kebanjiran pembeli sejak pertama kali menjual Dange di seputaran Teluk Palu, khususnya di Taman Ria. Dengan membandrol harga Rp5 Ribu  satu buahnya. “Enak, apalagi di taro ikan rono,’’ kata pembeli Dange Ina Arlia.

Arlia mengeluhkan saat ini susahnya  mencari Sagu di Kota Palu. Hanya beberapa kabupaten saja yang banyak menjual Sagu, salah satunya di Donggala, katanya. Penjual Dange yang buka mulai pukul 15.00 Wita hingga pukul  01.00 Wita dini hari. Menurutnya, pembelian Dange  malam hari baru ramai. Karena kebanyakan warga menikmati makanan khas yang satu ini. Tak jarang antrian pembeli mengundang kemacetan.

Diharapkan, pemerintah kota yang visinya mewujudkan destinasi wisata baru di sekitar Teluk Palu segera memberikan respon positif dan konkrit. Geliat para penjaja Dange sebaiknya ditata dan dibuatkan sebuah lokasi yang dapat menjadi ciri khas kuliner bila warga luar berkunjung ke Palu. Karena dengan pemberdayaan penjaja Dange sama dengan pemberdayaan UMKM yang menjadi tekad Pemkot. ****

 
 

Berita terkait